Gubernur Ridho Serahkan Rancangan KUA dan PPAS RAPBD 2019 ke DPRD Provinsi Lampung
KATALAMPUNG.COM - Gubernur
Lampung Muhammad Ridho Ficardo menyerahkan Rancangan Kebijakan Umum Anggara
(KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD Provinsi Lampung
Tahun Anggaran 2019 kepada DPRD Provinsi Lampung. Rancangan tersebut
memprioritaskan perbaikan infrastruktur guna mendukung kebijakan strategis
daerah yaitu ketahanan pangan, industrialisasi, dan pariwisata.
"Kita memprioritaskan
infrastruktur untuk membuka akses daerah dan menggerakkan perkonomian.
Sehingga, terjadi pemerataan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat meningkat
yang tercermin pada pendapatan daerah,” kata Ridho Ficardo pada Rapat Paripurna
DPRD Provinsi Lampung dalam rangka penyampaian KUA dan PPAS Rangan APBD
Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2019, dan penyampaian Program Pembentukan
Peraturan Daerah (Propemperda) Provinsi Lampung Tahun 2019, di Ruang Sidang
DPRD Provinsi Lampung, Bandar Lampung, Senin (12/11/2018).
Gubernur Ridho menjelaskan
dalam RAPBD 2019, pendapatan daerah direncanakan mencapai Rp7,562 triliun.
Perinciannya, komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) diproyeksikan mencapai
Rp3,156 triliun dan komponen Dana Perimbangan Rp.4,374 triliun, dan komponen
lain-lain pendapatan yang sah Rp32,078 miliar.
Di sisi belanja daerah,
direncanakan Rp7,432 triliun. Terdiri dari Belanja Tak Langsung Rp4,457 triliun
dan Belanja Langsung Rp2,975 triliun. “Kebijakan pada sisi belanja daerah tetap
diarahkan untuk menjalankan fungsi stabilisasi, alokasi, dan distribusi untuk
memelihara serta mendorong kemajuan taraf hidup sosial ekonomi daerah,” kata
Ridho.
Gubernur menjelaskan
rancangan atas asumsi ekonomi makro KUA PPAS RAPBD 2019, diperkirakan tumbuh
pada kisaran 5,4% hingga 5,6% dan laju inflasi pada kisaran 3,5% hingga 4%.
“Dengan asumsi pertumbuhan
ekonomi tersebut, pendapatan masyarakat secara umum diharapkan mencapai Rp40,56
juta per kapita. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Daerah akan terus
berupaya membangun sinergi dan koordinasi bersama lembaga, instansi, dan
stakeholder terkait,” kata Gubernur.
Melihat perkembangan
ekonomi makro Lampung yang sangat positif tersebut, apalagi dengan akan
beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatera, Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni,
dan Bandara Internasional Radin Inten II, Ridho optimistis pendapatan meningkat
cepat dan signifikan. “Menteri Pariwisata mengatakan kalau Bandara Lampung
menjadi internasional, ada sekitar 60% potensi pariwisata Lampung langsung
terbuka. Sehingga ke depan, kita bisa fokus untuk mempromosikan pariwasata
dengan melibatkan unsur kelembagaan, instansi, swasta, dan masyarakat.”
Oleh karena itu, KUA PPAS
RAPBD 2019 memprioritaskan perbaikan infrastruktur, termasuk pembangunan
sejumlah situs yang mendukung dan menjadi ikon Lampung yang bernilai tinggi
bagi Lampung dan nasional. Misalnya, perpustakaan moderen, teropong bintang
terbaik se-Asia Tenggara di Tahura Wan Abdul Rahman, dan Bumi Perkemahan yang
setara Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta.
“Prioritas ini akan
membawa efek domino terhadap peningkatan pendapatan daerah Lampung. Memajukan
daerah menggunakan APBD sebagai pemicu akan membuat efek bola salju di
masyarakat pada jangka menengah dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan,” ujar
Gubernur Ridho. (Humas Prov Lampung)