Heti Friskatati Konsen Pada Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Keperempuanan

KATALAMPUNG.COM – Wakil Ketua DPD Golkar Bandar Lampung Bidang Ekonomi Kreatif Heti Friskatati, mengajak para perempuan, baik ibu-ibu maupun remaja untuk menciptakan ruang dan peluang dalam mengembangkan ekonomi kreatif dan kewirausahaan.


Heti Friskatati Konsen Pada Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Keperempuanan


Menurutnya, di era digital saat ini ekonomi kreatif dan kewirausahaan dapat berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi kekinian. Untuk itu, ia berpendapat, semangat ini harus diisi dengan semangat dalam meningkatkan nilai-nilai yang produktif, Inovatif dan unik.

"Pertama, ekonomi kreatif itu bisa diwujudkan dengan dengan cara mengidentifikasi usaha-usaha atau peluang usaha apa yang tidak bergantung dengan orang lain. Contoh,  Home Industri," kata Heti, Kamis, 1 November 2018.

Caleg Nomor Urut 1 Dapil 6 Bandar Lampung ini mencontohkan Home Industri yang bergerak di bidang budidaya jamur. Menurut Heti, budidaya jamur memiliki pangsa pasar yang luas. Tinggal bagaimana kemasan dan konsep pemasaran yang dilakukan.

"Hal-hal yang seperti ini kan tidak terekspose secara luas. Disinilah peran perempuan dengan kreatifitasnya mengambil peluang. Misal, dengan menjembatani dalam menciptakan pasar atau justru pada kreatifitas dalam membuat produk itu sendiri," ucapnya.

Heti tidak menafikan khususnya para perempuan muda yang berambisi dan bercita-cita menjadi PNS. Namun, Heti memastikan mereka yang memiliki keahlian khusus dan unik pada bidangnya masing-masing agar bergerak pada pengembangan ekonomi kreatif.

Selaku Pengusaha Granit dan Marmer, Heti optimis para perempuan zaman now melek teknologi, unik dan inovatif. Mereka tidak kalah dengan para lelaki. Dengan kelebihan seperti itu, ia meyakini perempuan mampu menciptakan kreatifitas dalam bidang apapun.

"Perempuan harus kuat dan mandiri," pungkasnya.

Sebagai seorang perempuan dan ibu dari dua anaknya, Heti Friskatati mengingatkan agar kaumnya tumbuh secara kuat dan mandiri. Ia menegaskan, perempuan memiliki keunikan yang tidak dimiliki para lelaki.

"Selama ini kan yang kita ketahui yang bekerja hanya bapaknya, kebanyakan ibu-ibu nganggur di rumah," kata Heti.

Dengan latar belakangnya sebagai pengusaha, dia meyakini para emak-emak mampu menciptakan nilai tambah keekonomian pada produk tertentu.

"Para ibu-ibu harus mempunyai nilai tambah bukan sekedar hanya sebagai ibu rumah tangga murni. Contoh yang sudah ada ibu-ibu berjualan kue semprong. Itu ada namanya Ibu Aritonang. Dia membuat kue semprong seperti biasa dan skalanya kecil, tapi kemasannya sangat bagus. Inilah yang menjadi kekuatan dalam Kue Semprong Ibu Aritonang, kreatif," jelas Heti.

“Saya juga sudah melakukan hal yang sama, dengan kemasan yang unik dan menarik, potensi sumber daya alam kita banyak yang bisa jadikan produk unggulan. Seperti Keripik Pisang, saya sudah memasarkan Keripik Pisang Lampung sampai dengan luar negeri,” ucapnya.

Dalam berusaha ia memiliki prinsip kerja kreatif dan fokus pada bidang usaha yang ditekuni. "Dalam hal usaha, silahkan tekun dan kreatif, tambah usaha boleh tetapi ganti-ganti usaha tidak boleh," imbuhnya.

Hal-hal kecil seperti itu, kata Heti, yang harus ditanamkan pada diri para ibu-ibu agar mereka dapat mencipta dan menyalurkan ide dan bakatnya. 

Terabaikannya kaum perumpuan dalam pengembangan ekonomi kreatif dan kewirausahaan menggerakkan hatinya. Sehingga dirinya terpanggil untuk masuk dalam dunia politik. Karena, melalui jalur ini, ia bisa mengabdikan diri dan terus mengawal kebijakan yang berpihak pada perempuan dan ekonomi kreatif.

Ia memiliki prinsip terjun ke dunia politik karena panggilan politik, bukan politik panggilan dan ingin bermanfaat untuk orang banyak, terutama kaum perempuan.(gun)
Diberdayakan oleh Blogger.