Pemira UIN Raden Intan Lampung Ricuh, Dua Mahasiswa Jadi Korban Lemparan
KATALAMPUNG.COM - Pesta
demokrasi di kalangan mahasiswa yang dikenal istilah Pemilihan Raya (Pemira)
berlangsung ricuh. Peristiwa ini terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN)
Raden Intan Lampung, Rabu (28/11) dalam rangka pemilihan Presiden Mahasiswa.
Tidak sekadar ricuh,
peristiwa ini berakhir dengan adu fisik yang tidak terhindarkan. Akibatnya, dua
orang mahasiswa menjadi korban luka-luka akibat lemparan batu.
Baku hantam tak
terhindarkan hingga jatuh korban luka-luka. Polisi pun mengamankan sejumlah
mahasiswa yang diduga provokator insiden memalukan tersebut.
“Ada 125 personel yang
kita terjunkan di sini (UIN Raden Intan),” kata Kapolsek Sukarame Kompol
Mulyadi seperti dilansir dari Rilislampung.id.
Sementara Kasubag Humas
dan Informasi UIN Raden Intan Lampung Hayatul Islam menjelaskan bahwa
kericuhan disebabkan selisih paham.
Menurut dia, pelaksanaan
Pemira murni kegiatan mahasiswa. Dia mengaku rektorat tidak dilibatkan dalam
pesta demokrasi mahasiswa tersebut.
“Untuk kegiatan hari ini kita tidak dilibatkan, baik dari penyusunan panitia hingga pemilihan suara,” ujarnya.
“Untuk kegiatan hari ini kita tidak dilibatkan, baik dari penyusunan panitia hingga pemilihan suara,” ujarnya.
Hayatul menyatakan bahwa
pihak rektorat akan memanggil semua pihak yang terlibat dalam Pemira.
“Kita akan panggil semua
pihak, apalagi tadi juga sudah ada beberapa perwakilan yang menyampaikan untuk
membatalkan hasil pemilihan hari ini,” tuturnya.
Berdasar informasi yang
dihimpun di lapangan kericuhan terjadi
disinyalir akibat salah satu kubu kandidat dituding melakukan kecurangan.
Setelah dilakukan mediasi
oleh pihak rektorat, mahasiswa meminta pemilihan ulang, karena ada dugaan
kecurangan dari pihak pemenang. Sehingga pihak kampus memutuskan untuk
menghentikan sementara pemilihan tersebut.(*)