Pasca Banjir di Desa Rangai, Relawan ACT Salurkan Bantuan dan Gelar Gotong Royong Bersama Warga


KATALAMPUNG.COM - Meski banjir yang sempat menggenang di sebagian wilayah Bandar Lampung dan Lampung Selatan sudah berlalu, Jum'at (30/11) kemarin. Tapi masih menyisakan duka bagi para korbannya, salah satunya di Desa Rangai Tritunggal, Kecamatan Lampung Selatan.


Pasca Banjir di Desa Rangai, Relawan ACT Salurkan Bantuan dan Gelar Gotong Royong Bersama Warga


Di mana, ribuan rumah warga desa khususnya RT 3 RW 13, Dusun Kampung Baru Gotong Royong sempat terendam air. Banjir diakibatkan curah hujan cukup tinggi dan intensitas yang lama mulai dari Kamis sore (29/11) hingga malam harinya. Kebetulan, pemukiman penduduk ini berada di area perbukitan yang mengakibatkan air dan lumpur turun merendam perkampungan hingga Jalan Soekarno-Hatta KM 20.

Menanggapi kejadian banjir tersebut relawan ACT Lampung melakukan aksi pembagian paket makanan kepada ratusan warga terdampak banjir pada Sabtu (1/12).

Menurut penuturan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Rangai Tritunggal, Diana,  banjir tiba-tiba merendam bangunan sekolah.  Semua benda dan dokumen yang letaknya sepinggang orang dewasa basah dan penuh lumpur.

Hingga Sabtu (1/12) aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara.  Murid dan Guru fokus membersihkan sisa lumpur dan mengamankan dokumen yang masih utuh.

"Agenda hari ini bersih-bersih kelas dan lingkungan,  selain itu memilah barang dan arsip," jelasnya.

Menurutnya banjir tiba pada malam hari sepinggang orang dewasa. Kondisi sekolahan kosong sehingga hanya benda dan dokumen yang terkena lumpur.

"Kemarin mau dikerjakan bersih-bersih namun air belum surut,  sekarang ruang kelas sudah bersih tinggal bagian halaman ini, terimakasih teman-teman ACT mau mengunjungi kami" paparnya.

Selain Di Desa Rangai, banjir juga merendam rumah dan madrasah di Dusun Kampung Baru Desa Gotong Royong. 

Istri Ketua RT 03 Novita mengatakan, air dan lumpur turun dari perbukitan diatas perkampungan setelah hujan sejak sore. 

Biasanya air hanya tergenang setinggi lutut tetapi kali ini sampai jendela rumah.

Saat banjir warga bergegas menyelamatkan diri sambil memantau pergerakan air. 

"Banjir lumayan besar, beda banget kali ini. Air campur lumpur merendam rumah-rumah warga, naik motor saja bisa goyang," ucapnya sambil membungkus paket nasi dan lauk.

Menurut Koordinator Relawan ACT, Dewi,  aksi pembagian kue dan paket makanan tersebut bertujuan untuk memberi semangat kepada warga terdampak banjir.

Relawan juga melakukan assesment dampak banjir dan kebutuhan warga terdampak.

Menurutnya saat ini dibutuhkan relawan yang membantu membersihkan sisa lumpur,  bantuan kasur,  paket pangan dan air bersih.

"Aktivitas warga masih didominasi membersihkan sisa lumpur,  aksi hari ini masih awalan,  nanti hasil assesment akan disampaikan ke masyarakat," tutupnya.(*)
Diberdayakan oleh Blogger.