Timnas Indonesia Berjaya di Kompetisi Robot Internasional
KATALAMPUNG.COM - Putera
Lampung kembali menorehkan kebanggaan di ajang internasional. Beliau adalah Ir
Riza Muhida MSc PhD, akademisi Universitas Bandar Lampung yang berhasil membawa
Timnas Indonesia merengkuh medali perak dan perunggu di ajang The 20th International Robot Olympiad
(IRO) 2018 yang diadakan di Sekolah De La Salle Santiago Zobel, Alabang,
Muntinlupa, Metro Manila, Filipina.
Akademisi UBL, Riza Muhida (nomor 2 dari kiri, baris kedua) bersama para pemenang IRO 2018 dan Perwakilan KBRI Manila |
Mewakili Indonesia pada
ajang yang digelar 15-19 Desember 2018, Ir Riza berhasil bersaing dengan 850
peserta dari perwakilan delapan negara. Di antaranya, China, South Korea,
Bangladesh, Thailand, Indonesia, New Zealand, Philipina, dan Malaysia.
Indonesia sendiri mengirimkan 21 orang peserta yang berusia 13 tahun hingga 17
tahun dari SDK 1 BPK Penabur Jakarta, SMA 28 Jakarta, MTsN 4 Jakarta, dan SMAK
Kanaan Tangerang.
Dosen Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Teknik UBL yang juga Wakil Presiden
Robotic Organizing Committee Indonesia (ROCI) dipercaya untuk memimpin langsung
tim Indonesia bersama Chairman ROCI, Santoso Gondowijodjo.
Riza dalam penjelasannya
di Bandar lampung, Jumat (21/12), menegaskan para delegator terpilih dari para
juara yang mengikuti Kompetisi Robot Nasional (KRON) 2018 yang diadakan pada
tanggal 7 Oktober 2018 dan IIBF-ROCI Robot Compettition yang diadakan di
Jakarta pada 15 Sepetember 2018 lalu.
Hasil dari kerja keras
Riza beserta tim pelatih IRO Indonesia tidak sia-sia, terlihat dari prestasi
yang di dapat tim Indonesia dengan meraih medali perak dan perunggu untuk kategori “Robot Creative” dan penghargaan “Technical Award” untuk kategori “Robot Creative” dan dalam lomba “Robot in Movie”.
“Alhamdulillah, seperti tahun 2017, tahun ini kami
mengirimkan lagi tim Indonesia ke ajang internasional tersebut dan prestasi
yang diraih tahun ini lebih banyak dan membanggakan. Kalau tahun lalu hanya
dapat 1 medali perak, maka tahun ini kita meraih 1 medali perak yang diraih
Moses Antonio, Vartin Suhandi, dan Joshua Muliawan pelajar dari SMAK Kanaan
Tangerang untuk Creative Category "Challenge
Leagues.”
Di mana, Moses Antonio dan
tim berhasil memukau juri dengan membuat Robot Pembersih tumpahan minyak di
laut. Robot ini mampu membersihkan tumpahan minyak di laut dengan cara
menghisap minyak tersebut, kemudian memfilternya, sehingga hasil keluarannya
adalah air laut yang bebas dari minyak. “Karena kreatifitas dan tingkat
kesulitan dalam membuat robot tersebut maka para juri dari berbagai negara
memberikan medali perak,” ungkap Riza.
“Medali perunggu diraih
oleh Kevin Keegan Gantasia, Ellyora Josefine Soetanto, dan Clifton Rineza
Setiadi dari SDK 1 BPK Penabur Jakarta untuk Creative Category ‘Junior Leagues’. Dimana Kevin Keegan dan tim berhasil memukau
juri dengan membuat Robot Pengusir Kapal Pencuri Ikan, yaitu robot yang bekerja
secara otomatis untuk mencari kapal-kapal ilegal yang mencuri ikan di lautan
Indonesia. Robot ini setelah menemukan kapal pencuri ikan, maka akan
menyemprotkan water canon sampai
kapal pencuri tersebut ke luar dari wilayah laut Indonesia,” tambahnya.
Menurut Kepala Pusat Studi
Mekatronik dan Otomasi UBL itu, para siswa tampil penuh semangat dan percaya
diri dan berhasil mengalahkan kontingen robotik dari Korea Selatan, Malaysia,
Thailand, Filipina, Bangladesh, New Zealand, dan Filipina.
“Anak-anak yang ikut
kompetisi ini sangat senang dan bersemangat, karena mereka paham tujuan ikut kompetisi untuk mengembangkan kemampuan
intelektual generasi muda di bidang ilmu dan teknologi, mengembangkan talenta
generasi muda yang memilki ketertarikan di bidang robotik, dan memperkenalkan
kecanggihan robot kepada kalangan masyarakat luas serta membawa nama negara
Indonesia di ajang internasional,” ujarnya.
Riza pun mengapresiasi
atas pencapaian prestasi ini, terlebih hal ini dapat memenuhi ekspetasi dari
jajaran tim pelatih. “Harapan kita semoga tim Indonesia bisa menjadi juara di
event olimpiade robot ini. Alhamdulillah tercapai,” katanya.
Selama kegiatan
berlangsung, tim Indonesia mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Republik
Indonesia melalui Wakil Duta Besar Manila Budi Dhewajani yang didampingi oleh
Dr. Lili Nurlaili, Atase Pendidikan dan Kebudayaan dan Teguh Wiweko dan Agus
Buana dari Bagian Sosial dan Budaya.
Editor:
Fery