Yayasan Pro Strategic Siap Sukseskan Program Inovasi Desa


KATALAMPUNG.COM - Yayasan Pro Strategic siap menjadi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dalam rangka memperlancar Program Inovasi Desa (PID) Kementerian Desa dan PDT. Dimana, ada 3 (tiga) bidang dalam PID yaitu Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal, Pengembangan SDM (aparatur desa, sosial dasar dan kewirausahaan sosial), dan Infrastruktur.


Yayasan Pro Strategic Siap Sukseskan Program Inovasi Desa


Hal tersebut disampaikan Direktur Pro Strategic Foundation, Dadang Ishak Iskandar, setelah dilaksanakannya orientasi P2KTD oleh Dinas PMD Provinsi Lampung.

Menurutnya, Yayasan Pro Strategic akan lebih berkonsentrasi pada 2 bidang yaitu Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal dan Pengembangan SDM (aparatur, sosial dasar dan kewirausahaan sosial). “Tenaga ahli pada kedua bidang itu ada dan siap,” katanya kepada katalampung.com, Kamis, 20 Desember 2018.

“Sesuai dengan maksud dan tujuan P2KTD yaitu membantu desa mewujudkan kegiatan inovasi desa dengan menyediakan tenaga ahli teknis untuk meningkatkan kualitas pembangunan desa. Yayasan Pro Strategic telah berpengalaman dan memiliki tenaga ahli dalam program capacity building,” imbuhnya.

Dadang memaparkan, para tenaga ahli di lembaganya pernah terlibat terlibat dalam Program Sustainable Capacity Building for Decentralization (SCBD) yang dilaksanakan Kemendagri antara tahun 2007 sampai 2012.

“Kalau sebelumnya konsentrasi di perangkat daerah sekarang di pemerintahan desa. Ini sangat menarik karena dinamika sosialnya,” ujar dadang Iskandar yang pernah menjadi Team Leader SCBD Provinsi Lampung itu.

Dia menuturkan, peningkatan kualitas pembangunan desa yang dimaksudkan adalah bagaimana pengelolaan Dana Desa yang selama 4 tahun ini lebih terfokus pada bidang infrastruktur, pada tahun-tahun mendatang porsi dan alokasi terhadap bidang ekonomi dan sosial dapat lebih diperhatikan.

Dadang menambahkan, lembaganya pernah beberapa kali melakukan bimbingan usaha terhadap pengusaha kecil dan rumah tangga. Kemudian bekerjasama dengan UKM Center FEUI dalam membina UKM di tiga lokasi—Bandar Lampung, Metro dan Tuba barat. Begitu juga dengan peningkatan kapasitas aparatur desa dalam memahami potensi desa.  

“Desa-desa sekarang sedang demam BUMDes, kita dapat memberikan bimbingan sekaligus analisis potensi usahanya. Jangan sampai setelah didirikan dan diberikan modal, usahanya tidak jalan karena tidak jelas apa yg mau diusahakan,” katanya.

Editor: Guntur Subing
Diberdayakan oleh Blogger.