Datang ke Lamsel, 10 Relawan Medis Stikes Bina Husada Palembang Siap Fasilitasi Kesehatan Korban Tsunami


KATALAMPUNG.COM - Sepuluh orang relawan medis perwakilan BEM Kabinet Gerak Ceria Stikes Bina Husada Palembang tiba di Kantor ACT Lampung pada Kamis (17/01) untuk melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan.


Datang ke Lamsel, 10 Relawan Medis Stikes Bina Husada Palembang Siap Fasilitasi Kesehatan Korban Tsunami


Kedatangan kesepuluh relawan medis tersebut akan memberikan pelayanan medis kepada penyintas tsunami di daerah terdampak tsunami.

Perwakilan BEM Stikes Bina Husada Palembang Feno Risman Kurniawan mengatakan semua relawan yang diterjunkan memiliki basic kesehatan. Untuk itu setelah tiba akan langsung bergabung bersama relawan  ACT untuk menjadi tim medis di Kalianda, Rajabasa dan sekitarnya.

Personil sebanyak 10 orang terdiri dari 2 orang pria dan sisanya wanita. Sesuai jadwal dari kampus, tim akan berada di Posko selama tiga hari.

“Ini program kerja dari Kementerian Sospol BEM,  Kami siap membantu teman-teman relawan disana,” ucapnya.

Menurutnya melihat kondisi daerah terdampak tsunami yang sangat memprihatinkan memotivasi kami untuk terjun langsung.

Menyingung keberlanjutan program, dirinya mengatakan akan ada program pengiriman relawan lanjutan namun harus menyesuaikan regulasi dari kampus. Sebelumnya juga sudah mengirim tim ke Banten.

“Harapanya banyak bermanfaat bagi masyarakat, karena mahasiswa bukan hanya mengenyam di bangku kuliah dikelas namun lebih bagaimana merealisasikan dirinya bermanfaat bagi orang banyak baik pendidikan, sosial masyarakat dan lingkungan,” Jelasnya.

Sementara Kepala Cabang ACT Lampung, Dian Eka Darma Wahyuni, mewakili masyarakat Lampung khususnya masyarakat korban tsunami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan perhatian terhadap permasalahan ini.

Teman-teman dari mahasiswa Stikes Bina Husada Palembang tidak hanya menyumbang dana dan barang, akan tetapi menyempatkan waktu untuk menyambangi korban tsunami dan memberikan pelayanan kesehatan walaupun hanya selama tiga hari.

“Hal ini membutikan pesan kemanusiaan merupakan pesan yang universal melewati batas daerah,” pungkasnya.

Editor: Feri
Diberdayakan oleh Blogger.