"Betammat Silek" Tradisi Khataman Pencak Silat di Pekon Sinar Waya

KATALAMPUNG.COM - Hasil budaya dan warisan Indonesia sangatlah kaya. Salah satunya adalah tradisi pencak silat yang dilakukan pada saat "Betammat Silek" yang lazim digelar di Pekon Sinar Waya, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu. 

Betammat Silek atau khataman pecak silat sudah dilakukan secara turun menurun yakni sejak 1962 di pekon tersebut, demikian disebutkan oleh Tokoh Adat setempat, Husaini.

Husaini menjelaskan Betammat Silek tak hanya sekedar untuk menjaga kelestarian budaya, tetapi juga sebagai kesenian untuk menjaga diri/membela diri.

Berdasarkan penjelasan Husaini saat kami menyambangi prosesi Betammat Silek di Pekon Sinar Waya, Minggu (10/2), Ada sebanyak 30 murid pencak silat yang mengikuti prosesi khataman yang sudah dipersiapkan sejak dua bulan lalu.

"Pencak silat ini sebetulnya merupakan hasil akulturasi dari Padang dan Lampung. Dulu sejarahnya saya pernah belajar dengan guru asal Payakumbuh. Soalnya pencak ini Padang Kemango, akulturasi kebudayaan aslinya pencak silat dari Padang," ujarnya.

Berdasarkan sejarah pencak silat di Indonesia, Silat Kumango atau Silek Kumango adalah salah satu dari sepuluh aliran utama Silat di Minangkabau. 

Silat ini berasal dari Surau di Nagari Kumango, Kecamatan Sungai Tarok (saat ini diindonesiakan menjadi Sungai Tarab), Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

"Mincak Padang Kumango ini digunakan saat ini yang fungsinya ketika anak muda ini berada  di perantauan bisa menjaga diri mereka selain untuk melestariakan adat dan budaya," bebernya. 




Anak murid yang melakukan betammat Silek ini menunjukkan kepawaian mereka dalam aksi menggunakan lading tunggal/ saru pisau dan juga candung sama cabang. Tentunya mereka sudah berlatih dengan persiapan waktu yang tidak sebentar, karena jika salah gerakan sedikit saja pisau, atau candung yang mereka gunakan bisa mengenai badan lawan. 

Reporter: Boenga Mandalawangi
Diberdayakan oleh Blogger.