Data Sementara, 7 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Angin Puting Beliung di Pringsewu
Berdasarkan data dari Kepala Pekon setempat dan juga BPBD Pringsewu, ada empat rumah non permanen rata dengan tanah. Yakni rumah milik Dede Nur Alfian, Muhlisin, Sidik dan Romadi.
Kemudian ada tiga rumah permanen yang gentengnya rusak yakni rumah milik Agus, Tasikin dan Komarudin.
Minggu (17/2) pagi, Wakil Bupati Pringsewu beserta jajaran kepala OPD meninjau beberapa titik yang berdampak banjir dan juga rumah warga yang terkena angin puting beliung.
"Kita sedang mendata, mudah-mudahan nanti jam 11 semua data bisa masuk. Karena ini di Tambah Rejo ada tujuh rumah yang rusak kemudian di beberapa titik lainnya seperti Ambarawa juga ada rumah yang roboh," ujar Fauzi.
Akibat cuaca ekstrim yang mengakibatkan luapan air dan puting beliung juga mengakibatkan beberapa sekolahan yang pagarnya rubuh.
"Insyaallah kalau untuk air kita sedang telusuri apa penyebabnya, mampetnya di mana. Tetapi gak bisa kita pungkiri mungkin akan koordinasi juga dengan kawan di Pesawaran dan Provinsi. Karena informasinya air dari Pesawaran itu tidak tertampung dan itu larinya ke Pringsewu," jelas Fauzi di hadapan awak media usai mengunjungi warga yang mengungsi.
Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga memberikan bantuan air mineral dan juga makanan instan serta obat-obatan kepada beberapa warga yang ada di pengungsian.
"Kemudian kita pun akan memberikan bantuan beras di daerah yang kita anggap rawan. Beras rawan pangan akan diberikan kepada 1 KK sebanyak 20 kg. Dan tadi Dinas Kerahanan Pangan kita sudah siapkan 38 ton," lanjutnya.
Selain itu, Pemkab Pringsewu melalui Dinas Kesehatan juga sudah menyiagakan 10 mobil kesehatan untuk memberikan pengobatan kepada warga yang terkena musibah. (Boenga Mandalawangi)