Musrenbang Kecamatan Banyumas Memanas, Beberapa Kepala Pekon Walk Out
Usut punya usut, hal itu terjadi dikarenakan. Mereka (kepala pekon) kecewa dengan hasil Musrenbang yang dinilai tidak adil (tebang pilih) dalam penyusunan pembangunan di beberapa pekon yang ada di kecamatan setempat.
Hal tersebut disampaikan oleh Joko Supriyono selaku Ketua Adepsi Kecamatan Banyumas. "Rekan-rekan Kepala Pekon kecewa setelah mendengarkan pemaparan program 2019 terkait realisasi infrastruktur dari dinas PU yang terkesan tebang pilih."
Tebang pilih yang terjadi, lanjut Joko, seperti pekon yang pada tahun 2018 lalu sudah mendapatkan bantuan dari Dinas PU, di tahun ini mereka mendapatkan bantuan lagi. Padahal, banyak dari pekon lain yang sudah mengajukan bantuan sejak tahun 2014 namun hingga kini tidak direalisasikan pembangunannya.
"Rekan-rekan Kepala Pekon merasa dibeda- bedakan, secara skala prioritas yang diusulkan saat Musrenbang 2018 tidak jadi direalisasikan. Musrenbang ini seakan-akan jadi ajang pencitraan saja," bebernya.
Berdasarkan penjelasan Joko usai Musrenbang, walk out-nya para Kepala Pekon bukan tanpa alasan. Contohnya untuk tahun 2019, Pekon Suka Mulya dan Banyumas mendapat empat titik pembangunan fisik.
Sedangkan untuk tahun 2019 ini dari 11 pekon yang ada di Kecamatan Banyumas, ada enam pekon yang tidak mendapat bantuan yakni Pekon Waya Krui, Pekon Banyuwangi, Pekon Sriwungu, Pekon Sinar Mulya, Pekon Nusawungu, dan Pekon Sri Rahayu.
Ditempat yang sama, Camat Banyumas Moudy Ary Nazolla mengatakan, kisruh semacam ini biasa terjadi dalam setiap diskusi atau Musrenbang.
Menurutnya, dinamika dalam negara demokrasi tidak disalahkan dalam menyampaikan pendapat tapi harus dengan penyampaian yang tepat.
"Dalam Musrenbang tadi, intinya sudah disepakati agar usulan yang skala prioritas harus direalisasikan dan diajukan kembali di APBD Perubahan nanti. Akan tetapi, harap dimaklumi bila tidak direalisasikan semua karena keterbatasan anggaran," pungkasnya.
Reporter: Boenga Mandalawangi
Editor: Guntur Subing