Wujudkan Mimpi, Jurnalis Hendri Std Luncurkan Novel #Kawanlama

KATALAMPUNG.COM - Menjadi seorang penulis bukan sekadar didasari bakat, tapi juga keseriusan, ketelatenan, dan komitmen dalam mengabdikan diri di dunia tulis menulis. 



Wujudkan Mimpi, Jurnalis Hendri Std Luncurkan Novel #Kawanlama


Gambaran sederhana itu, kiranya bisa mewakili perjalanan Hendri Setiadi, jurnalis sekaligus Pemimpin Redaksi (Pemred) Media Lentera Swara Lampung. Tidak sekedar terjun di dunia jurnalistik, ia menelurkan karya novel bertajuk #KawanLama.

Berdasarkan pengakuan pria yang akrab disapa Hendri Std, novel ini merupakan salah satu cita-cita yang diimpikan selama 13 tahun lamanya.

"Novel #KawanLama, terinspirasi dari dunia kewartawanan. Ibaratnya, ingin mengajak pembaca kembali meluncur ke masa-masa indah saat menapaki karier di dunia jurnalistik," kata Hendri disela-sela peluncuran novel yang dikemas dalam  acara Riungan Prosa #KawanLama yang  di Eatboss cafe Senin (11/2).

Dalam penjelasannya, Hendri mengatakan, proses penulisan buku sebanyak 500 halaman ini memakan waktu kurang lebih selama empat bulan. "Awalnya saya sempat gamang, karena saya harus menulis yang benar-benar saya kuasai. Dan akhirnya saya menuliskan yang memang murni perjalanan saya, pengalaman saya, dalam konteks fiksi," kata Hendri dihadapan puluhan tamu undangan.

Menurutnya, novel ini bercerita tentang seorang sebuah wartawan yang bekerja di media harian, tapi karena idealisme dia memutuskan untuk keluar. Keseharian yang simpel, alami dan bercerita soal liputan, dan sebagainya.

Dalam acara itu, Adian Saputra (Pemred Jejamo.com) didapuk sebagai moderator, Juwendra Asdiyansyah (Pemred Duajurai.co) sebagai pembahas atau panelis pertama, serta Fitri Restiana seorang penulis buku sebagi panelis kedua.

Pembahas novel pertama Juwendra , dalam pemaparannya mengatakan bahwa masih jarang ada yang menulis tentang dunia jurnalis. Menurutnya, orang yang bisa menulis buku itu hebat. Apapun itu bentuknya ada suatu pencapaian yang luar biasa yang harus di apresiasi.

"Saya mengapresiasi karena novel yang berbicara tentang kehidupan wartawan itu belum banyak. Berdasarkan kehidupan seorang jurnalis itu sesuatu yang belum banyak di lakukan," ujar Juwendra. 

Sementara itu Fitri Restiana atau yang kerap disapa Uni Fitri ini memuji alur cerita yang berhasil ditulis oleh penulis. Alur cerita dari bab 1 ke bab lainnya yang membikin penasaran untuk segera menyelesaikan membacanya.

"Karena keterkaitan ceritanya bikin kita penasaran. Hanya ada beberapa salah ketik.  Saya pikir tadi awalnya pasti pakai bahasa yang susah saya pahami karena penulis adaalh seorang jurnalis. Tapi ternyata bahasanya membumi banget," pungkasnya.

Penulis: Boenga Mandalawangi
Editor: Feri
Diberdayakan oleh Blogger.