Konser Gebyar Gambus Nisa Sabyan di Pringsewu Diwarnai Pengusiran Wartawan

KATALAMPUNG.COM - Konser Gebyar Gambus yang menghadirkan artis Nisa Sabyan yang diselenggarakan oleh Relawan Sekber Satgas Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo - Sandi Provinsi Lampung, diwarnai dengan pengusiran insan Pers saat melakukan peliputan di atas panggung. Mereka diusir dengan cara dibentak-bentak bahkan didorong oleh pihak panitia saat meliput acara tersebut di Lapangan Kuncup Pringsewu, Selasa (19/3).

Konser Gebyar Gambus Nisa Sabyan di Pringsewu Diwarnai Pengsiran Wartawan

Beberapa Wartawan saat melakukan peliputan konser tersebut menyesalkan atas perbuatan dari pihak panitia penyelenggara. Seperti diungkapkan salah satu wartawan harian Swara Lampung Darma Winada saat melakukan peliputan diusir dengan nada keras untuk di suruh turun dari atas panggung, dengan alasan Artis Nisa Sabyan tidak akan mulai kalau tidak menseterilkan Panggung terlebih dahulu.

"Saat saya di atas panggung akan melakukan tugas saya dalam peliputan selaku wartawan, dengan nada keras serta bentakan seorang panitia untuk memperisilahkan para awak media turun dari panggung," ungkapnya.

Kemudian di sisi panggung lain kembali terjadi pengusiran terhadap awak media, Bahkan parahnya lagi salah satu Wartawan Media Lampung Televisi Efrizal saat mengambil gambar video diusir dengan cara didorong dengan mengeluarkan kata-kata kasar, " turun kamu, apa mau kamu," ditirukan oleh Efrizal kepada rekan-rekan media.

"Tidak terima saya diperlakukan panitia seperti itu, sedangkan saya di lokasi sedang melakukan peliputan untuk mendapatkan berita, namun saya sesalkan tindakan kasar dari panitia penyelenggara konser mengusir dengan kasar bahkan mendorong badan saya untuk turun," terangnya.

Senada diungkapkan oleh Ketau KWRI Pringsewu Margono yang bersamaan berada dalam acara konser tersebut, dirinya menyayangkan perilaku dari panitia penyelenggara atas pengusiran terhadap beberapa wartawan.

"Sangat disayangkan tindakan dari panitia terhadap awak media yang sedang melakukan peliputan, karena sudah jelas tugas dari wartawan yang dilindungi undang-undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, barang siapa yang menghalang-halangi tugas wartawan dalam mencari informasi maka tuntutannya 2 tahun penjara," ucapnya.

Sementara, Panitia Pelaksana Konser Yasin menyatakan ketidaktahuan dari panitia terhadap beberapa awak media. Sedangkan keadaan panggung terlalu dipenuhi para pengunjung konser. Kemudian kondisi Panggung ditakutkan akan roboh jika terlalu dipenuhi pengunjung.

"Ketidak tahuan dari panitia dan tekanan dari pihak manajemen konser,  karena situasi Panggung sudah kayak gitu, posisi kawan-kawan media tahu sendirilah kondisi panggung, kita panik mau amblasnya Panggung, mohon kerjasamanyalah buat kawan-kawan media agar bisa dimaklumi," kilahnya.

Reporter: Boenga Mandalawangi
Diberdayakan oleh Blogger.