Pemkab Pringsewu Gelar Musrenbang RKPD 2020

KATALAMPUNG.COM – Pemerintah Kabupaten Pringsewu menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2020. Musrenbang yang dibuka oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi di aula utama kantor sekretariat Pemkab Pringsewu, Rabu (13/3), ditandai dengan prosesi pemukulan gong oleh Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Kemasyarakatan dan SDM Hanibal, S.H., M.H. mewakili Gubernur Lampung. Musrenbang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A., C.M.A., dan Wakil Ketua I DPRD Pringsewu Sg.Nainggolan sebagai pendamping bupati.

Pemkab Pringsewu Gelar Musrenbang RKPD 2020

Selain itu, juga turut hadir Dandim 0424 Letkol Arhanud Anang Hasto Utomo, Kapolres AKBP Hesmu Bharoto, Kajari Pringsewu Asep Sontani Sunarya, S.H., C.N., Ketua Pengadilan Agama Pringsewu beserta kepala instansi vertikal lainnya, para asisten dan staf ahli bupati, inspektur dan kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pringsewu, para camat dan kepala pekon serta lurah se Kabupaten Pringsewu, Ketua MUI Kabupaten Pringsewu, para akademisi, kalangan perbankan, pendidikan, pelaku usaha, tokoh agama, masyarakat, wanita dan pemuda, LSM, serta insan pers di Kabupaten Pringsewu.

Bupati Pringsewu Hi.Sujadi dalam sambutannya  mengatakan musrenbang RKPD ini merupakan tindak lanjut dari musrenbang tingkat pekon/kelurahan dan kecamatan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, konsultasi publik rancangan RKPD, dan forum gabungan OPD  atau pra musrenbang. 

“Dari rangkaian panjang perencanaan itu, saya melihat begitu besar aspirasi masyarakat dalam mengusulkan pembangunan di wilayahnya. Kepada para kepala OPD, saya meminta untuk merealisasikan usulan-usulan yang telah disampaikan oleh delegasi dari masing-masing kecamatan sesuai prioritas pembangunan daerah. Saya sampaikan pula, sedapat mungkin dalam musrenbang di Kabupaten Pringsewu agar melibatkan juga anak-anak. Tentu kita ingin pula mengetahui apa sesungguhnya keinginan mereka terkait pembangunan di Kabupaten Pringsewu ini,” katanya.

Lebih lanjut disampaikan bupati,  bahwa saat ini proses penganggaran harus lebih berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan daerah, dimana saat ini, kebijakan anggaran belanja yang dilakukan, tidak berdasarkan money follow function dimana seluruh anggaran belanja dibagikan kepada seluruh bidang atau seksi yang ada di OPD, tetapi berdasarkan  money follow program, dimana anggaran belanja mengikuti program prioritas, sehingga semua program kegiatan harus jelas indikatornya dan benar-benar berdasarkan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, bupati Pringsewu juga meminta tim anggaran eksekutif untuk tidak segan-segan menganulir program kegiatan yang tidak jelas manfaatnya bagi masyarakat Pringsewu. 

“Seperti yang telah ditetapkan melalui Perda No.11 tahun 2017 tentang RPJMD Kabupaten Pringsewu 2017-2022, kita telah menetapkan tema Pembangunan Kabupaten Pringsewu tahun 2020, yaitu ‘Memacu daya saing daerah melalui peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan infrastruktur pelayanan dasar’,” paparnya.

Berdasarkan tema tersebut, lanjut Sujadi, pihaknya telah menetapkan 5 program prioritas daerah, yaitu ; Peningkatan infrastruktur publik dan permukiman, Pembangunan SDM yang cerdas, sehat, religius dan berbudaya, Peningkatan dan pemerataan perekonomian guna mendorong daya saing daerah dan pengentasan kemiskinan, Lingkungan hidup berkelanjutan dan mitigasi bencana, serta Tata kelola pemerintahan dan ketenteraman. Tema dan prioritas pembangunan daerah tersebut ditetapkan untuk mewujudkan visi Kabupaten Pringsewu Bersahaja, yakni Berdaya saing, Harmonis, dan Sejahtera.

Saat ini di Pringsewu, sambung bupati, sedang berlangsung proyek pembangunan Bendungan Way Sekampung yang merupakan proyek strategis nasional. Pemkab dan seluruh masyarakat Pringsewu menaruh harapan besar agar keberadaannya dapat memberikan kemaslahatan bagi warga Kabupaten Pringsewu. Selain itu, berdasarkan master plan yang telah disusun Pemerintah Provinsi Lampung, juga akan dibangun jalur kereta api Pringsewu-Rejosari-Metro.

Menurutnya, hal tersebut merupakan peluang besar bagi Kabupaten Pringsewu yang saat ini berusia 10 tahun, untuk meningkatkan pertumbuhan bidang perdagangan dan jasa sebagai faktor penggerak ekonomi. Selain itu, harapan besar juga disampaikan oleh Bupati Pringsewu terkait peningkatan jalan dari Pringsewu menuju Exit Tol JTTS dan Bandara Internasional Radin Inten II guna mempersingkat jarak dan waktu tempuh.

Bupati Pringsewu juga menyampaikan bahwa data BPS menunjukkan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pringsewu dari tahun 2010-2018 terus menurun. Hal ini tentu memberikan kesempatan lebih banyak untuk  berkarya bagi penduduk Kabupaten Pringsewu. Dan perkiraan bonus demografi yang akan terjadi di tahun 2020, harus kita persiapkan dengan program-program optimalisasi SDM khususnya usia produktif.

”Adanya perbedaan yang signifikan antara PDRB perkapita dan pengeluaran per kapita, mengindikasikan adanya potensi ekonomi yang belum terserap maksimal oleh masyarakat Kabupaten Pringsewu. Selain itu, menurunnya kontribusi pertanian terhadap PDRB dan terus meningkatnya kontribusi sektor industri dan perdagangan menunjukkan bahwa Kabupaten Pringsewu sedang menuju masyarakat industrialisasi dan perdagangan yang selanjutnya sektor jasa akan berkembang mengikuti majunya sektor perdagangan,” ujarnya.

Sementara itu, mewakili Gubernur Lampung, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Hanibal, S.H., M.H. dalam sambutannya mengatakan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung di 2018 adalah sebesar 5,25% yang ditopang oleh perbaikan kinerja investasi, serta didukung pula oleh tingkat inflasi yang rendah pada level 2,73%. Dan, selama 3 tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi secara nasional. 

"Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini, laju pertumbuhan PDRB perkapita Provinsi Lampung merupakan tertinggi kedua di Sumatera, yakni sebesar 8,06 persen,” katanya. (*)
Diberdayakan oleh Blogger.