Kadis PPPA Sosialisasikan Sekolah Ramah Anak

KATALAMPUNG.COM - Tindakan kekerasan kejadian bagi anak dan perempuan ada pelayanan yang sudah ada, dan seluruh pelayanan yang dilakukan di rumah sakit itu gratis terhadap tindakan kekerasan yang menyebabkan korban memerlukan pelayanan, Bapak Ibu bisa langsung membawa ke rumah sakit terlebih dahulu.

Kadis PPPA Sosialisasikan Sekolah Ramah Anak

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dra. Bayana, M.si, mengatakan bahwa Mulai tahun ini pak Gubernur melalui dinas PPPA Kami sedang mensosialisasikan sekolah ramah anak, terkait dengan Perlindungan Anak ada tiga program yang digalakkan pada tahun ini yaitu, menciptakan kota layak anak adalah 5 cluster dan 24 indikator kota layak anak.

"Tapi pada saat ini kita lagi mensosialisasikan kepada sekolah ramah anak, dan ini mulai Kita sosialisasikan yang salah satu indikator penilaian sekolah ramah anak itu adalah bebas bully," jelas Bayana saat di Ruang Utama Kantor Gubernur, Kamis (11/04/2019).

Selain itu, kata Bayana, sekolah harus mampu mampu menciptakan situasi lingkungan sekolah yang aman ramah dengan membangun struktur atau kelompok-kelompok yang ada di sekolah sehingga saling melindungi satu dengan yang lain. Kemudian langkah selanjutnya adalah membentuk karakter anak.

"Dengan membiasakan anak bersih dalam menjaga kebersihan, paling tidak hal hal kecil membuang sampah tidak sembarangan, selanjutnya adalah sopan santun menghormati sesama dan guru," katanya.

Ia menambahkan, untuk memantau paling tidak ada beberapa indikator yang mulai tahun ini sudah dilakukan. Dengan kerjasama yang baik urusan bully kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah ini bisa dikurangi. Bayana meminta kerjasama dalam urusan perlindungan kepada anak-anak.

"Untuk itu setiap urusan yang berkaitan dengan kekerasan terhadap anak bisa menghubungi kami. Kami sudah membangun hubungan dengan kemitraan lembaga sosial masyarakat kalau tadi dikatakan ada KPAI Komisi Perlindungan Anak," paparnya.

Menurutnya, di Lampung ada forum Puspa Partisipasi Publik yang berbasis masyarakat. Dan masih banyak lagi forum-forum lain yang dibentuk dengan tujuan agar informasi terkait dengan kekerasan terhadap anak yang tidak bisa ditangani secara langsung.

"Kami bisa dibantu oleh lembaga sosial masyarakat lainnya tetapi sebagai peringatan bagi kita ketika lembaga-lembaga sosial itu berperan terlalu banyak itu menunjukkan kelemahan pemerintahan," ucapnya .

Oleh sebab itu, pihaknya memaksimalkan peran dan fungsi secara bersama ketika tidak mampu ditangani secara maksimal. "Itulah kita minta bantuan dan kawan-kawan kita di luar lembaga pemerintah," imbuhnya.

Reporter: Cholik
Diberdayakan oleh Blogger.