Polda Lampung Gelar Pengawasan Pengelolaan Dana Desa 2019

KATALAMPUNG.COM - Polda Lampung melalui Direktur Reskrimsus gelar "Pengawasan Pengelolaan Dana Desa tahun 2019", Kamis (11/4) siang di Aula Kolam Renang Paris Pajaresuk. 

Polda Lampung Gelar Pengawasan Pengelolaan Dana Desa 2019

Tampak hadir Wakil Bupati Pringsewu Fauzi,  Direktur Reskrimsus Polda Lampung Kombes Pol. Drs. Subakti, Asisten I Andi Wijaya, Kasat Reskrim Polres Tanggamus Edi Qorinas, Kadis PMD Malian Ayub dan Kepala Pekon se-Kabupaten Pringsewu.

Fauzi dalam sambutannya mengatakan, meskipun Kabupaten Pringsewu merupakan kabupaten terkecil dari seluruh kabupaten yang ada di Provinsi Lampung, dibanding Kabupaten Tanggamus, di Pringsewu hanya ada 126 pekon dengan jumlah penduduk berdasarkan daftar pemilih tetap(DPT) sebanyak 400 ribu. "Tetapi Alhamdulillah dalam pengelolaan dana desa, Kabupaten Pringsewu menjadi percontohan dalam penerapan siskuedes," ujarnya. 

Lebih lanjut Fauzi berharap kedepannya pekon-pekon yang ada di Kabupaten Pringsewu dalam pengelolaan Dana Desanya harus bisa punya sisi perencanaan yang baik, pelaksanaan, pengelolaan dan juga  pertanggungjawaban.

"Dan yang pasti harus berpedoman dengan aturan yang sudah ditetapkan. Baik dari pemerintah pusat dan perbup. Sehingga jika berpedoman dari aturan yang berlaku seperti mekanisme pencairan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawabannya insyaAllah akan aman," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Reskrim Polda Lampung, Kombes Pol. Drs. Subakti menyampaikan dua materi. Materi pertama terkait situasi Kamtibmas jelang pemilu 2019. Dan materi yang kedua terkait dana desa.

"Situasi politik dan keamanan agak sedikit meningkat akhir-akhir ini. Artinya drama dari pilpres dan pileg pada 17 mendatang. 
Banyak masalah-masalah yang mulai agak menghangat di sekitar kita. Terutama terkait masalah medsos. Banyak berita-berita hoaks yang simpang siur untuk melemahkan lawan politiknya," paparnya.

Karena, lanjut Subakti, kepala pekon yang berada di tengah-tengah masyarakat, tentunya banyak pertanyaan dari masyarakat kita. 

"Seorang Kakon harus bisa memberikan solusi berkaitan dengan masalah situasi dan keamanan yang ada di desa. Jelang pilpres dan pileg ini tentunya akan ada banyak intimidasi. Saya harap jangan sampai terpecah belah. Karena salah satu yang menghancurkan masyarakat adalah hoaks," kata dia. 

Kedepannya, Subakti berharap para kepala Pekon yang ada di Kabupaten Pringsewu bisa merapatkan barisan untuk membangun rasa persatuan dan  kesatuan diantara warganya.

"Kita harus bisa menangkal berita yang tidak benar. Kita harapkan pemilu berjalan aman damai dan sejuk. Tentunya ini butuh dukungan semua stakeholder dan juga warga masyarakat," pungkasnya. 

Reporter: Boenga Mandalawangi
Diberdayakan oleh Blogger.