Rosim : Muli Mekhanai, Duta Yang Mencerminkan Way Of Life Ulun Lampung

KATALAMPUNG.COM - Jika di Jakarta ada pemilihan Abang-None, Jawa Tengah ada Kang-Nong dan Uni-Uda di Sumatera Barat, maka di Lampung ada Pemilihan Muli dan Mekhanai. Pemilihan Muli Mekhanai digelar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota dengan berbagai macam tahapan seleksi. 

Rosim : Muli Mekhanai,  Duta Yang Mencerminkan Way Of Life Ulun Lampung

Kegiatan ini digelar sebagai ajang pencarian bakat bagi sosok anak-anak Lampung yang tidak hanya memiliki pemahaman mengenai daerahnya dalam perspektif kepariwisataan tetapi juga mengenai adat budaya Lampung secara menyeluruh.

Pemilihan Muli Mekhanai sebagai bentuk program kegiatan pemerintah daerah telah banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak termasuk Forum Silaturahmi Muli Mekhanai Lampung Tengah yang menganggap positif bagi eksistensi adat budaya Lampung siera modern seperti saat ini.

Hal ini dikatakan oleh Rosim Nyerupa, Selaku Ketua Forum Silaturahmi Muli Mekhanai Lampung Tengah. Rosim menyebutkan, wahana pelestarian adat budaya Lampung di era modern ini banyak cara yang dapat dilakukan, salah satu diantaranya adalah melalui program Kegiatan Pemilihan Muli Mekhanai Lampung Tengah.

"Kita apresiasi kegiatan pemerintah satu ini. Melalui berbagai tahapan disetiap proses penyeleksiannya sehingga menghasilkan Muli Mekhanai terpilih sebagai duta yang mewakili segenap muda-mudi dengan kemampuan pemahaman teoritis terhadap adat budaya Lampung" kata Rosim.

Selain memiliki pemahaman teoritis, Muli Mekhanai terpilih juga adalah sosok yang memiliki sikap akhlak yang baik, mencerminkan nilai dan norma Ulun Lampung sebagaimana terkandung dalam Falsafah hidupnya yakni Fiil Pesenggiri, Nemui Nyimah, Sakai Sambayan, Nengah Nyappur dan Bejuluk Buadek.

"Selain sosok dengan pemahaman mengenai adat budaya Lampung secara menyeluruh, Muli Mekhanai terpilih adalah sosok yang memiliki sifat dan sikap akhlak yang baik. Sebab mereka adalah duta yang mencerminkan Way Of Life Ulun Lampung dalam interaksi sosial kehidupannya sehari-hari dengan menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Fiil Pesenggiri pada tatanan masyarakat Lampung dan disokong oleh empat pilar penyangga yaitu Sakai Sambayan yang mengandung makna kerjasama dengan prinsip kooperatif, Nemui Nyimah yang mengandung makna penghargaan dengan prinsip produktif, Nengah Nyappur yang mengandung makna persamaan dengan prinsip kompetitif dan Bejuluk Beadek yang mengandung makna keberhasilan dengan prinsip inovatif," lanjut Rosim.

Karena Pemilihan Muli Mekhanai adalah ajang pencarian bakat sebagai seorang duta yang dinilai publik adalah sosok yang memiliki kemampuan secara teoritis mengenai daerah dalam sisi kepariwisataan dan kebudayaan lokal serta pola tindak yang mencerminkan way of life ulun Lampung, maka pria asal Kampung Komering Agung ini menyarankan kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pariwisata Lampung agar lebih selektif dan memprioritaskan anak muda lokal yang berwawasan luas.

“Kita berharap Pemerintah Daerah Lampung Tengah lebih selektif dari tahun kemarin. Sebab publik memahami bahwa pemilihan muli mekhanai bukan sekedar ajang pencarian bakat anak muda saja yang menggunakan anggaran daerah. Lalu kemudian tidak memberikan manfaat terhadap pengembangan pariwisata khususnya eksistensi adat budaya Lampung. Memprioritaskan putera-puteri daerah yang lahir dan menetap di Lampung Tengah dengan kemampuan penguasaan terhadap pariwisata dan kebudayaan lokal. Jangan sampai yang terpilih justru tidak memahami adat istiadat Lampung, seperti tidak dapat berbahasa Lampung yang mahir dan tidak lahir dan menetap di Lampung Tengah. Kemudian ditanya, Abung Siwo Migo Terdiri dari kebuayan apa saja malah tidak bisa menjawab, Misalkan,” papar pria yang suka menulis ini.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.