Warga Lampung Timur Derita Penyakit Langka
KATALAMPUNG.COM - Marji (50) seorang warga di RT 06/07 Dusun
Kemiling Desa Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur, menderita
penyakit aneh hingga sekujur tubuhnya melepuh dan bersisik menyerupai kulit
ular. Marji yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani mengalami penyakit aneh
tersebut lebih dari dua bulan yang lalu.
Marji mengakui tidak tahu
penyebab awal penyakit yang dialaminya. Hingga saat ini Marji masih tergolek
lemah di ruang perawatan penyakit kulit Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek (RSUAM)
Bandar Lampung.
Keluarga Pasien Murad (60)
dan Sarmaton (50) menceritakan kronologis awal penyakit yang dialami oleh
kakanya berupa bintik bintik merah, lalu berubah putih terus menyerupai sisik
ular di seluruh tubuh,
“Sempat di bawa oleh
keluarga ke rumah sakit Islam metro menggunakan kartu Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS), namun pihak Rumah sakit menolak dengan alasan beda
nama antara di kartu tanda penduduk
(KTP) dengan BPJS,” kata Sarmaton.
Kemudian pasien dibawa ke Dokter
spesialis kulit, lalu dibawa pulang namun bukannya membaik tapi semakin tambah
parah.
“Terus kami bawa ke RS AKA
Sribhawono, sepulang dari sana sempat agak membaik namun karena obat habis dan
tidak ada dana untuk perawatan dan beli obat penyakitnya kambuh lagi,” tambah
dia.
Melihat kondisi ekonomi
keluarga pasien yang tidak mampu perangkat desa setempat membantu mengurus
kartu BPJS milik pasien yang beda nama. Selanjutnya pasien di bawa ke RSUAM
Bandar Lampung.
Dari hasil diagnosa pasien
divonis menderita Infeksi kulit (Erisipelas) yang diakibatkan bakteri
Streptokokus, walaupun gatal dan bersisik penyakit Erisipelas tidak menular.
“Kata dokter tidak
menular, sehingga keluarga yang lain tidak perlu diungsikan, namun tetap harus
menjaga kebersihan,” timpal Murad, keluarga pasien.
Keluarga berharap ada
perhatian dari pemerintah membantu keluarga pasien, walaupun saat ini telah
menggunakan BPJS namun kelurga juga membutuhkan biaya untuk menunggu dan biaya
transportasi dari Lampung Timur ke Bandar Lampung.
Menurut warga setempat
Santy (26) keluarga pasien memiliki
keterbatasan ekonomi sehingga warga sekitar berinisiatif menggalang dana untuk
membantu pengobatan.
“Selama ini warga yang
membantu lewat iuran sukarela, ya kalau bisa pemerintah turun tangan untuk
membantu karena pasien betul betul keluarga dari tidak mampu,” ujar Santy.(***)