Charoen Pokphand Perkenalkan Mobil Pengering Jagung
KATALAMPUNG.COM - PT
Charoen Pokphand Indonesia (CPI) memperkenalkan mobil pengering jagung (Mobile Corn Dryer) yang merupakan hasil
kerjasama dengan Kementerian Pertanian RI pada ajang Pekan Daerah (PEDA) Kontak
Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI tingkat Provinsi Lampung yang dipusatkan di
Lampung Selatan.
Deputi General Manager PT.
CPI, Hadi Widajat, Rabu(17/10/19), mengatakan untuk mendukung program
swasembada pangan, khususnya untuk jagung, PT CPI bekerja sama dengan
Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengembangkan konsep fasilitas
pengeringan jagung yang dapat berpindah secara mudah ke lokasi panen jagung.
"Beberapa kelebihan
yang didapatkan petani jagung dari konsep ini adalah dapat meningkatkan waktu
simpan setelah dikeringkan, melancarkan tata niaga, mendapatkan kualitas lebih
baik dan pada akhirnya dapat menikmati harga yang lebih baik dan sudah memiliki
kadar air yang lebih rendah," ujar Hadi Widajat.
Dijelaskannya, konsep Mobile Corn Dryer mulai diperkenalkan
pada awal tahun 2018 kepada Kementerian Pertanian oleh PT Charoen Pokphand
Indonesia dalam upaya meningkatkan penyerapan jagung secara langsung dari
petani yang merupakan bahan baku utama pakan ternak.
Dikatakan Hadi, berkat
pengarahan dan dukungan penuh dari Kementerian Pertanian maka Prototipe pertama
diawali dengan menggunakan 3 unit truk, pengembangan terus berlanjut sampai
dengan desain yang dapat diminiaturkan menjadi hanya 1 unit truk tanpa
mengurangi fungsi dan kapasitas yang ditetapkan pada desain awal.
Keberhasilan ini
diwujudkan pada pembuatan prototipe yang dipamerkan pada Indo Livestock 2018, pada
saat tersebut di hadiri oleh Presiden RI, Jokowi, yang dimana pada saat
peninjauan, Presiden memberikan tantangan dan semangat untuk membuat yang lebih
baik, lebih efisien dan tepat guna sehingga dapat langsung bermanfaat untuk
para petani jagung.
Prototipe ke-2 ini
selanjutnya akan diserahkan kepada Kementerian Pertanian dalam hal ini Balai
Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, sebagai “proof of concept” yang tentunya dapat disempurnakan lebih lanjut.
Sebagai bentuk kepedulian
terhadap petani jagung, maka pengembangan prototipe terus dilakukan, hingga
saat ini telah mencapai prototipe versi 2.3, dimana pada 29 Agustus 2018 sudah
dilakukan uji coba lapangan perdana pada panen jagung di Lampung Selatan, lalu
pada 15 Februari 2019 lalu kembali dilakukan uji coba lapangan pada acara panen
raya jagung di Tuban yang dilakukan oleh Menteri Pertanian. Saat ini dilakukan
uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Blora, berikutnya akan terus
dilakukan uji coba secara berkala di beberapa sentra produksi jagung untuk
memberikan bukti implementasi nyata atas kegunaan dari Mobile Corn Dryer pada pertanian jagung di negeri ini.
"Saya berharap Mobile
Corn Dryer yang merupakan hasil karya anak bangsa ini dapat menjadi sebuah
potensi solusi dalam mengatasi masalah pasca panen jagung yang selama ini
selalu dihadapi oleh petani saat menjual hasil produksinya bernilai
minimum," kata Hadi.
Salah seorang petani di
Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, Eko Yudianto
mengaku alat tersebut sangat membantu petani terutama saat musim penghujan,
dimana masalah penjemuran jagung untuk menurunkan kadar air menjadi terhambat.
Menurutnya, petani akan
banyak merugi jika jagung hasil panen tidak cepat dilakukan pengeringan, adanya
mesin pengering akan membantu petani agar mendapat harga yang baik untuk
komoditi jagung.
"Mesin pengering ini
sangat membantu petani terutama saat musim penghujan dan membantu petani mendapat hasil
terbaik," ujar Eko Yudianto
Dirinya berharap
pemerintah bisa membantu kelompok tani dengan memberikan bantuan mesin
pengering seperti ini guna membantu para petani untuk maju sehingga dapat
menunjang perekonomian.(***)