Walikota Herman HN Terima Rekor MURI Lomba Mural 8 Fly Over Pelajar Se-Kota Bandarlampung

KATALAMPUNG.COM - Target pemecahan Rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung dalam menciptakan nuansa artistik pada infrastruktur di Kota Tapis Berseri berupa Flyover dan Underpass telah terpecahkan.


Rekor tersebut diserahkan langsung oleh Senior Manager MURI Yusuf Madri ke Walikota Bandarlampung Herman HN di Fly Over Antasari, Kamis (18/7). Dalam hal ini Kota Bandarlampung berhasil memecahkan rekor dunia melukis mural dengan peserta pelajar terbanyak. 

Dalam sambutannya Herman HN menyampaikan sejarah singkat tentang terbentuknya Kota Bandarlampung. Hal itu disampaikannya karena mengingat Kota ini menginjak usia yang ke-337 tahun.  

“Jadi pengembangan ini kita lanjutkan di Bandarlampung. Sedari 2014, sebetulnya ibunya (Eva Dwiana) sudah menyampaikan keinginannya, tetapi baru kali ini baru terlaksana. Mudah-mudahan lebih indah lagi, lebih bagus lagi. Ini hasil dari kita bersama dan dengan ini kita berhasil mendapatkan rekor muri. Terimakasih kepada semua pihak dan seluruh masyrakat hingga kita mendapatkan pencapaian ini," ujar Herman HN.

Ia menegaskan, di masa kepemimpinannya yang sudah tidak lama lagi, maka dirinya akan terus melakukan pembangunan infrastruktur. Salah satunya seperti flyover, yang ditujukan guna memudahkan dan menyejahterakan rakyat agar tidak macet.

"Setiap hari mobil yang laku sekitar 200, motor 300-400. Kalau tidak saya tambah flyover maka akan lebih macet lagi, tapi sekarang tidak. Macet mungkin tersendat-sendat tapi tetap lancar lagi," paparnya.

Sedangkan menurut Senior Manager MURI Yusuf Madri menjelaskan, pihaknya mencatat lomba melukis mural dengan peserta pelajar terbanyak, yakni 1500 pelajar SMP di Bandarlampung. Lomba ini dibantu oleh 55 seniman Lampung.

Menurutnya, pemecahan rekor MURI kali ini lebih menonjolkan kekayaan adat budaya Lampung sendiri. Pihaknya sangat mengapresiasi atas edukasi yang ditanamkan kepada pelajar guna dapat melestarikan budaya-budaya lokal.

”Seperti ada gajah, ada lumba-lumba, ada rumah adat Lampung yang dieksplor dalam bentuk gambar. Ini sangat luar biasa. Satu yang kami catat adalah pelajar terbanyak,” ungkap Madri.

Sementara, sistem penilaian rekor tersebut dinilai dengan informasi yang dihimpun berbentuk video dan gambar di area masing-masing. Sebab, selain titik lokasi yang terbagi di 8 lokasi, flyover terbilang menyebar di setiap Kota Bandarlampung.

“Kalau kami menilai, kami mendapatkan informasi dalam bentuk video dan foto dari area masing-masing. Keserentakan mereka menggambar didokumentasikan,” katanya.

Di Jogja misalnya, lanjut Madri, melakukan pemecahan mural dengan terpanjang yakni memutar stadion tanpa putus. 

"Tetapi yang terbanyak melibatkan pelajar adalah Kota Bandarlampung dan ini dunia. Ditambah lagi kalau yang lain-lain eksplore budaya luar, nah kalau ini dieksplore budaya Lampung," tutupnya.(Cholik)
Diberdayakan oleh Blogger.