Soroti Pilrek Unila, Aliansi Mahasiswa Serahkan Hasil Diskusi ke Kemenristekdikti

KATALAMPUNG.COM - Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilihan Rektor Kredibel (AMPPRoK) Universitas Lampung (Unila) menyerahkan berkas hasil diskusi seluruh mahasiswa Universitas Lampung kepada Perwakilan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tingga (Menristekdikti), di depan Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Jumat (30/08/2019).

Soroti Pilrek Unila, Aliansi Mahasiswa Serahkan Hasil Diskusi ke Kemenristekdikti

Hal tersebut bentuk pernyataan sikap AMPPRoK dalam mengawal Pemilihan Rektor Unila tahun 2019 agar terciptanya pemilihan Rektor yang kredibel, transparan serta tidak ada intervensi dari partai Politik, Ormas, Pemodal dan pihak-pihak lain di luar Unila.

Wisnu Selaku Jenderal Aliansi mengatakan, pihaknya akan terus mengawal pemilihan Rektor Unila dan berharap Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tingga (Menristekdikti) untuk memilih secara obyektif berdasarkan rekam jejak, visi-misi serta program kerja Calon Rektor yang mempunyai progres untuk Unila yang lebih baik kedepannya.

“Aliansi Mahasiswa Peduli Pemilihan Rektor Kredibel (AMPPRoK) meminta Menristekdikti untuk melihat calon Rektor yang mempunyai progres untuk memajukan Unila dan tidak terindikasi terlibat proses hukum sehingga dapat membawa Unila ke arah yang lebih baik serta dapat mengangkat kembali peringkat Unila Menjadi Sepuluh Besar Universitas di Indonesia,” tegasnya.

Sebelumnya AMPPRoK telah melakukan diskusi pada (23/08/2019) lalu dan menghasilkan beberapa tuntutan yang harus diselesaikan oleh panitia pemilihan Rektor dan Rektor terpilih nanti.

Balon Rektor Tandatangani Pakta Integritas

Sementara di dalam GSG saat digelar Rapat Senat Terbuka Penyampaian Visi, Misi dan Program Kerja Bakal Calon Rektor Universitas Lampung Periode 2019-2023, Mauldan Agusta selaku anggota AMPPRoK mengatakan dirinya sebagai bentuk perpanjangan tangan massa yang berada di luar menyampaikan hasil diskusi kepada utusan Menristekdikti. 


Dia juga meminta kepada para Balon Rektor, usai penyampaian visi dan misi dapat menemui mereka di luar guna menandatangani Pakta Integritas.

"Aksi tersebut merupakan bentuk aspirasi seluruh mahasiswa berisi hasil diskusi dan tuntutan  yang dituangkan dalam sebuah Pakta Integritas," tambahnya.

Adapun isi Pakta Integritas tersebut adalah:

1. Menyediakan pelayanan akademik, keuangan, dan fasilitas yang berkualitas di tiap Fakultas

2. Bersih dari KKN

3. Bersih dari indikasi potensi masalah hukum

4. Bertekad untuk meningkatkan sumber daya mahasiswa bukan hanya dibidang akademik tapi juga organisatoris

5. Dalam waktu 1 (satu) tahun mampu meningkatkan fasilitas yang berkualitas untuk semua fakultas

6. Tidak terlibat politik praktis

7. Dalam waktu 6 (enam) bulan mampu meningkatkan kualitas sistem pelayanan umum akademik

8. Dalam waktu 6 (enam) bulan mampu menyelesaikan masalah intervensi birokrat kampus terhadap organisasi mahasiswa dan memberikan ruang yang sebebas-bebasnya begi mahasiswa untuk berkarya

9. Dalam masa periode kepemipinan bersedia memberikan transparansi laporan keuangan setiap tahunnya

10. Dalam periode kepemimpinan yang akan datang mampu menjadikan UNILA sebagai Top  Ten University versi Mendristekdikti(red)
Diberdayakan oleh Blogger.