Gempa Ambon, Satu Orang Meninggal Dunia di IAIN Ambon


KATALAMPUNG.COM - Gempa dangkal berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang Ambon, Maluku, Kamis (26/9) pagi. Kedalaman gempa 10 kilometer itu kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,5. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat setelahnya terjadi gempa susulan dengan kekuatan M 5,6 pada pukul 07.39 WIB dengan kedalaman yang sama.


Gempa Ambon, Satu Orang Meninggal Dunia di IAIN Ambon


Walau tidak berpotensi tsunami, namun gempa ini membuat panik warga Ambon yang merasakan. Dari kabar yang Aksi Cepat Tanggap (ACT) terima, kepanikan terjadi di wilayah-wilayah yang tak jauh dari pusat gempa. Selain itu, dilaporkan juga terdapat kerusakan bangunan di kompleks kampus Universitas Pattimura serta Institut Agama Islam Negeri Ambon.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan IAIN Ambon Abdullah Latuapo mengatakan kepada tim MRI Ambon, ada satu orang meninggal dunia atas nama Narti, pegawai IAIN Ambon bagian kepegawaian. Sedangkan beberapa orang lain mengalami luka-luka akibat salah satu bangunan di IAIN runtuh akibat gempa. “Ibu Narti meninggal tertimpa bangunan, ada juga yang luka-luka, kendaraan dinas saya juga mengalami kerusakan karena tertimpa bangunan,” jelas Latuapo, Kamis (26/9).

Selain di IAIN Ambon, kerusakan juga tampak di Pesantren Al Anshor Ambon. Sisi-sisi bangunan pesantren mengalami kerusakan berupa retak-retak serta ada sebagian yang runtuh. Sedangkan, kondisi warga saat ini masih mengalami kepanikan akibat gempa yang mengguncang pagi tadi.

Wahab Loilatu dari MRI Ambon mengatakan, warga yang tinggal di pesisir pantai saat ini sudah mengungsi ke perbukitan yang posisinya lebih tinggi. Hal itu dikarenakan beredar isu tsunami yang dipicu gempa bumi. “Area pesisir sekarang sudah kosong, warga langsung mengungsi ke daerah bukit karena khawatir tsunami,” jelas Wahab.

Daryono dari Kepala Bidang Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG dalam siaran persnya mengatakan, gempa yang terjadi di Ambon dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar mendatar. “Hasil pemodelan menunjukan gempa ini tidak berpotensi tsunami,” jelasnya.

ACT hingga saat ini terus melakukan pemantauan serta asesmen untuk kondisi terbaru di wilayah terdampak gempa di Ambon. Sejumlah relawan juga sudah dikerahkan untuk asesmen awal.(act)
Diberdayakan oleh Blogger.