FKIP Universitas Lampung Selenggarakan Internasional Conference on Progressive Education 2019
KATALAMPUNG.COM - Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung (FKIP Unila) menyelenggarakan
Internasional Conference on Progressive
Education (ICOPE) 2019 dengan mengusung tema "Education in the Era of Industrial Revolution 4.0" di Bukit
Randu, Bandar Lampung, Sabtu (26/10).
Kegiatan ini diikuti oleh
204 peserta seminar dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Hans-Dieter Barke
(University of Munster, Germany), Jocelyn
B. Bacasmot, Ph.D. (The University of
Mindanao, Philippines), Dr. Jessie Png Lay Hoon, (National Institute of Education, Singapore), Prof. Dr. Agus
Suyatna, M.Pd., (FKIP Universitas Lampung, Indonesia).
Kegiatan ini adalah ICOPE
pertama yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Lampung, Indonesia. ICOPE mengundang para peneliti, akademisi,
pendidik, praktisi, pejabat pemerintah, dan konsultan untuk menghadiri dan
berbagi wawasan, perspektif, dan tren terbaru terhadap penelitian dalam
pendidikan. Selain itu kegiatan ini juga terbagi berbagai scope dan dapat dilihat ditelusuri melalui laman,
icope.fkip.unila.ac.id.
Dekan FKIP Unila, Prof. Patuan
Raja, menjelaskan, jumlah sub-themes
paper yang masuk terdiri dari 43 Papers
Science and Science Education, 45 Papers Technology and Learning Innovation Enviromental
Education, 40 Papers Social and
Humanities Education, 36 Papers Education
Management, 16 Papers Primary
Education, 8 Papers Teacher
Profesional Development, 8 Papers Curriculum
and Instruction, 5 Papers Assessment
and Evaluation. Dengan pemakalah yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia,
"Semoga Allah memberi
hidayah kepada kita agar dapat bertemu kembali di lain kesempatan,"
pesannya saat menutup sambutan.
Sementara, Wakil Rektor
Bidang Akademik Prof. Bujang Rahman, mengatakan, tema Internasional Conference sangat menarik karena berbicara mengenai
situasi kekinian, yaitu Revolusi Industri 4.0. “Ada 2 hal dalam konteks
revolusi industri 4.0 yaitu yang pertama pendidikan dapat menciptakan SDM yang
berkualitas, kemudian yang kedua agar mempertahankan jati diri sebagai manusia,”
katanya.
Bujang mengungkapkan, kebahagiaan
bukan terletak pada teknologi tetapi pada kemanusiaan. “Teknologi tergantung
pada kita yang menggunakan," tambahnya.
Mewakili Gubernur Lampung
dalam membuka acara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hamartoni Ahadis mengatakan,
selain sektor pendidikan, Provinsi Lampung memiliki potensi yang sangat luar
biasa, seperti letak geografisnya yang memiliki daya tarik yang kuat bagi
pengembangan pariwisata di Lampung.(***)