Gubernur Arinal Dukung Krui Pro 2020
BANDAR LAMPUNG,
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dukung penuh pelaksanaan Krui Pro 2020 yang
diagendakan pada 13-19 April 2020 di Kabupaten Pesisir Barat. Untuk
menyukseskan acara itu, Gubernur Arinal langsung menghubungi Kementerian
Pariwisata (Kemenpar) untuk berkoordinasi.
Koordinasi secara langsung
tersebut dilakukan Gubernur Arinal saat menerima audiensi dari panitia World Surf League (WSL) dalam rangka
persiapan event “Indonesia The Surf
Capital Of The World” Krui Pro 2020 di Ruang Kerja Gubernur, Selasa
(25/2/2020).
“Saya siap support Krui
Pro karena ini potensi luar biasa dan sudah mendunia,” ujar Gubernur Arinal.
Arinal mengatakan siap
berkoordinasi dengan Kemenpar untuk mendukung dan menyukseskan kegiatan
tersebut karena Krui Pro telah masuk dalam kalender event nasional 2020.
Saat audiensi tersebut,
Arinal langsung menghubungi pihak Kemenpar untuk memastikan dukungan tersebut.
“Nanti pihak Pemerintah Pesisir Barat bersama Pemerintah Provinsi Lampung untuk
mengajukan surat kepada Kemenpar, untuk kita bersama-sama menghadap apa yang
perlu dikerjasamakan,” katanya.
Arinal menuturkan bahwa
pelaksanaan Krui Pro ini juga harus bisa menangkap peluang-peluang untuk
membangun perekonomian masyarakat, seperti home industri di wilayah pantai
untuk menyuguhkan ciri khas dari Provinsi Lampung seperti coklat dan kopi
Lampung.
“Jadi kita bisa bangun
ekonomi kreatif dan ekonomi kerakyatan, saya akan bantu,” ujarnya.
Pada bagian lain, untuk
memajukan pariwisata di Pesisir Barat, Arinal meminta untuk terus berkoordinasi
terkait infrastruktur apa saja yang perlu dipersiapkan.
Selain itu, Arinal juga
meminta Pemerintah Pesisir Barat untuk menyiapkan tata ruang mengingat sebagai
langkah kesiapan dalam mendatangkan investor yang ingin berinvestasi di Pesisir
Barat.
“Kami akan terus
berkoordinasi, karena semua berkepentingan untuk memberikan kontribusi terhadap
kemajuan pariwisata di Provinsi Lampung,” katanya.
Sementara itu, Bupati
Pesisir Barat Agus Istiqlal mengatakan event Krui Pro ini merupakan kegiatan
surfing internasional kelas tertinggi didunia.
“Ini bertaraf
internasional hanya ada di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung,
Indonesia,” ujar Agus.
Agus mengatakan perlu
adanya dukungan serta bantuan dari Gubernur Lampung dan pemerintah pusat dalam
hal ini Kemenpar untuk suksesnya kegiatan tersebut.
“Untuk persiapannya sudah
sangat siap, hotel sudah kita siapkan, jalur penerbangan sudah ada, tinggal
dukungan dari Bapak Gubernur dan Kemenpar agar kegiatan ini nantinya bisa
berjalan sukses,” katanya.
Selain pelaksanaan
surfing, Agus menyebutkan jika memungkinkan ada tambahan kegiatan lainnya
seperti lomba layang-layang dan voli pantai.
Agus menargetkan wisatawan
baik mancanegara maupun domestik yang akan hadir pada kegiatan tersebut
mencapai puluhan ribu orang.
Menurut Agus, pariwisata
yang merupakan keunggulan dari Pesisir Barat, untuk itu seluruh unsur harus
terlibat untuk memajukannya. “Banyak upaya-upaya kita untuk memajukan sektor
pariwisata di Lampung khususnya di Pesisir Barat,” ujarnya.
Di tempat yang sama,
Sekjen Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Tipi Jabrik mengapresiasi
Gubernur Lampung begitu antusias memajukan sektor pariwisata dan olahraga
surfing di Pesisir Barat.
Ia mengatakan untuk tahun
2020 ini merupakan tahun keempat dalam pelaksanaan Krui Pro.
“Ini sudah tahun ke empat,
saya rasa tinggal memantapkan yang sudah ada. Tinggal perlu dukungan dan
konsistensi promosi wisata jangan sampai putus,” ujar Tipi.
Tipi mengatakan Krui,
tepatnya di Pantai Tanjung Setia, menjadi salah satu ombak terbaik didunia.
“Kenapa kita konsisten ke
Pesisir Barat? Karena sudah jelas itu adalah salah satu ombak terbaik didunia,”
katanya.
Untuk Krui Pro 2020 ini,
Tipi menyebutkan akan datang 150 orang peserta peselancar baik dari dalam
maupun luar negeri.
Menurutnya, jumlah tersebut
akan meningkat diluar jumlah peserta mengingat masyarakat dunia sangat antusias
akan pelaksanaan olahraga surfing. Kedatangan ini juga yang nantinya mampu
mengangkat perekonomian di Pesisir Barat.
“Tahun ini kita
mencanangkan total 150 orang belum lagi jika ditambah kehadiran temannya,
fotografer dan pelatih. Mereka akan tinggal di Krui minimum 5 hari, maksimum 14
hari, ini bisa memberikan impact/dampak ekonomi daerah setempat langsung,”
ujarnya.(***)