KAGAMA dan BI Lampung Gelar Inkubasi Bisnis Smart Branding untuk UMKM
KATALAMPUNG.COM - Keluarga Alumni Universitas
Gajah Mada (KAGAMA) dan Bank Indonesia Kantor Perwakilakn Lampung
meyelenggarakan KAGAMA INKUBASI BISNIS VIII di Ruang Pertemuan Lantai IV Kantor
BI Provinsi Lampung, Sabtu (29/02).
Sekretaris KAGAMA Lampung Ayi Ahadiat
mengatakan, KAGAMA Inkubasi Bisnis (KIB) untuk UMKM ini merupakan bentuk
kepedulian KAGAMA bagi perkembangan dan pertumbuhan UMKM. “kegiatan ini juga
adalah upaya KAGAMA untuk membangkitkan
kekuatan ekonomi kerakyatan. Pada prinsipnya, KAGAMA Lampung sangat bergembira
mendapat tugas untuk menyukseskan acara ini,” ucapnya.
Terkait dengan KIB yang mengangkat tema “Smart Branding untuk UMKM: Kiat Mengelola
Brand dengan Memanfaatkan Media Sosial” di era Industri 4.0, Ayi menekankan
pentingnya branding bagi UMKM untuk
mengubah haluannya ke platform digital,
dari yang offline menuju online .
Pengurus Pusat KAGAMA Bidang II Bambang Esti
Marsono mengatakan, KIB yang saat ini dilaksanakan di Lampung merupakan KIB ke
VIII. Menurutnya, KIB merupakan salah satu pelaksanaan Bidang II Kagama yang
menangani masalah fasilitasi dan kesejahteraan alumni seperti peningkatan
kompetensi, karir dan kesejahteraan anggota.
“Harapan kami, kegiatan ini dapat bermanfaat
bagi alumni dan masyarakat yang berada di sekitarnya. Untuk Lampung, kami
berharap kegiatan ini dapat berjalan secara periodik dalam rangka mewujudkan
moto kita yaitu ‘guyub, rukun, gayeng,
migunani’,” jelas Bambang.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Lampung Agus Nompitu mengapresiasi atas inisiasi dan concern KAGAMA dan BI terhadap
perkembangan UMKM di era digital saat ini. “Beberapa kali kami melakukan
pertemuan dengan BI yang memfokuskan pembinaan terhadap pelaku usaha koperasi
dan UMKM. Begitu juga dengan KAGAMA yang fokus terhadap desa binaannya.”
“Kami berharap dengan Smart Branding yang diselenggarakan oleh KAGAMA dan BI dapat
mengedukasi pelaku UMKM dengan berbasisi digital, dan mudah-mudahan para pelaku
UMKM ini sudah tidak lagi gagap teknologi, termasuk design dan branding dalam
meningkatkan nilai tambah produk dan jasanya, sehingga dapat bersaing di pasar
global dan regional.”
Satu keniscayaan, kata Agus, di era digital,
UMKM tidak bisa hanya mengandalkan sisi offline.
“Selalu saya katakan jika kita offline-offline suatu saat kita akan off. Itu sudah banyak dibuktikan, jadi,
memang tidak bisa tidak pengembangan UMKM berbasis digital harus segera
dilaksanakan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Budiharto Setyawan selaku
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan, kegiatan
ini merupakan kegiatan yang strategis, sebagaimana peranan UMKM yang mencakup hampir
99% dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Ia mengapresiasi atas sinergi
yang dibangun untuk memajukan UMKM. “Sesuai amanat Gubernur BI Perry
Warjiyo, yang kebetulan juga KAGAMA, yang mengarahkan kepada kami untuk
bersinergi dengan seluruh stakeholder,” jelasnya.
Menurutnya, peserta KIB ke-VIII ini pada
awalnya ditergetkan sekitar 100 orang, namun karena antusiasme pelaku UMKM
besar terhadap KIB sehingga peserta bertambah menjadi 230 orang. “Ini
menunjukkan bahwa antusiasme untuk mengikuti perkembangan kekinian sangat
besar. Hal ini sesuai dengan visi BI yang ingin ‘Menjadi bank sentral yang berkontribusi
secara nyata terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara negara emerging markets’. Berkontribusi nyata
terhadap perekonomian adalah tidak hanya bergerak pada tataran policy (kebijkan) tapi juga pada tataran
implementasi.”
Budiharto menambahkan, BI juga memiliki kepentingan yang sama seperti
Pemerintah Provinsi Lampung, yakni agar UMKM naik kelas. Dengan irisan yang ada
ini, ia berharap perkembangan UMKM dapat meningkatkan stabilitas perekonomian
Indonesia.
Usai dibuka oleh Budiharto, acar dilanjutkan dengan pemaparan oleh Yuswohady, Pakar Marketing, Penulis dari sekitar 40 buku mengenai pemasaran, Pendiri Inventure yang merupakan sebuah perusahaan konsultasi yang bergerak di bidang riset, konsultasi, dan pelatihan, dengan fokus pada bidang maupun fungsi terkait pemasaran.(tim/KL)
Usai dibuka oleh Budiharto, acar dilanjutkan dengan pemaparan oleh Yuswohady, Pakar Marketing, Penulis dari sekitar 40 buku mengenai pemasaran, Pendiri Inventure yang merupakan sebuah perusahaan konsultasi yang bergerak di bidang riset, konsultasi, dan pelatihan, dengan fokus pada bidang maupun fungsi terkait pemasaran.(tim/KL)