Ketua DPRD Lampung Undang Hearing Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19
KATALAMPUNG.COM - Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung menggelar rapat dengar
pendapat (RDP) atau Hearing bersama
Pemerintah Provinsi Lampung, Polda, TNI-AL, Danrem, terkait pengarah Gugus
Tugas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, mengatasi covid-19, Selasa (23 Maret
2020).
Ketua DPRD Provinsi
Lampung Mingrum Gumay mengatakan ada Keppres No. 7 tahun 2020. Tentang gugus
tugas percepatan penanganan Covid-19, anggaran terkait bencana non alam, pada
prinsipnya DPRD Provinsi Lampung dapat memahami ada pengangguran yang memang
sangat dibutuhkan dalam kondisi darurat.
“Dengan catatan ada
mekanisme yang kita lalui agar maksud dan tujuan tidak menyimpang dari
peraturan, untuk memaksimalkan kebutuhan medis demi menyelamatkan jiwa
masyarakat”, jelas mingrum.
Hearing ini, kata Mingrum,
dilakukan untuk mengetahui tingkat implementasi dan pelaksanaan persiapan
Provinsi Lampung dalam menangani permasalahan terkait virus Corona.
Sementara Kepala dinas
kesehatan provinsi Lampung Reihana berpesan kepada masyarakat yang mengalami
keluhan untuk tidak terburu-buru datang ke rumah sakit, datangi terlebih dahulu
puskesmas terdekat. “Periksakan diri ke puskesmas untuk mengetahui kondisi
tubuh pasien terdeteksi penyakit yang diderita,” katanya.
“Apabila ada hal-hal yang
tidak diinginkan puskesmas akan memberikan rujukan kepada pasien , jangan
kerumah sakit. Karna petugas surfai (Covid-19) adanya di puskesmas, jika
langsung kerumah sakit akhirnya tidak terdata dan berkuranglah ODP (Orang Dalam
Pantauan) kita,” ujarnya.
Masyarakat Lampung tidak
perlu panik , sebab semua jajaran dinas terkait akan berkerja keras untuk
melindungi masyarakat. Pemda Lampung sudah memiliki sekitar dua ribuan Dokter
termaksuk Dokter specialist dan enam ribuan perawat medis.
Dana yang diajukan untuk
Covid-19 sekitar kurang lebih dua puluh lima milyar rupiah, terfokus untuk APD,
pelatihan tenaga medis (petugas lab , petugas IGD, petugas kamar isolasi ) dari
tiga puluh rumah sakit.
“Kami harus show offer , dengan segala kekurangan
yang kami punya, kami harus kerja tidak bisa kami bilang gak punya tenaga terus
kami tidak kerja, kami berkerja dengan ikhlas,” jelas Reihana. (ADV)