Reihana: Resiko Kematian Kasus Covid-19 di Lampung Urutan Kedua Nasional
KATALAMPUNG.COM – Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Lampung yang juga Juru Bicara Tim Gugus Tugas
Penanganan Covid-19 Lampung, Reihana, mengatakan saat ini Provinsi Lampung menempati
urutan kedua nasional resiko kematian akibat Covid-19.
“Pada saat ini di Lampung,
kasus kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 berjumlah lima orang, dengan
total 50 pasien positif Covid-19,” kata Reihana, melalui video yang dikirim ke
WhatsApp Group (WAG) resmi Covid-19 Provinsi Lampung, Sabtu (2/05/2020)
Jika dilihat dari kasus Crude Mortality Rate (CMR), lanjut dia,
saat ini Lampung ada lima kasus konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal
dunia. “Rumus CMR adalah total jumlah populasi yang meninggal, kemudian
dikalikan dengan total pasien positif Covid-19,” jelas Reihana.
Jadi, lima pasien
meninggal dibagi dengan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19,
yaitu 50 orang dan dikali 100 persen. “Jadi persentasenya lebih kurang 10
persen,” ujar Reihana.
Setelah mengamati lebih
dalam, yang pertama adalah faktor usia. “Empat kasus atau 80 persen kematian
Covid-19 di Provinsi Lampung lebih dari diatas usia 59 tahun,” ungkap Reihana.
Dirincikan, pasien positif
meninggal nomor 10 berusia 71 tahun, pasien nomor 13 usia 63 tahun, pasien
nomor 15 usia 65 tahun dan nomor 19 usianya 59 tahun.
“Sedangkan yang 20
persennya atau hanya satu kasus kematian kasus Covid-19 terjadi pada usia 35
tahun,” terangnya
Menurut Reihana, yang
mengakibatkan tingginya kematian adanya riwayat penyakit penyerta. “Seperti,
Hipertensi Paru-paru Kronis, Diare, Hepatitis, kemudian ada juga disertai
dengan faktor stres yang sangat mempengaruhi imunisas tubuh,” paparnya
Selain itu, hasil laboratorium
memakan waktu 3-10 hari. Reihana juga mengatakan, Sabtu sore ini pihaknya baru
melakukan video conference dengan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19
nasional, Doni Monardo, bersama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi selaku ketua
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, serta forkompinda.
Doni Monardo mengatakan dunia
menilai sosial stamina Indonesia memang kuat. “Jadi ini salah satu yang membuat
Indonesia masih bisa bertahan dan harus optimis menghadapi pandemi ini. Jaga
stamina, jaga kesehatan,” kata Reihana. (****)