Tempat Ibadah di Lampung Akan Dibuka Secara Bertahap
KATALAMPUNG.COM - Wakil
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung A. Bukhari Muslim Lc.M.A., mengatakan
tempat ibadah di Provinsi Lampung akan segera dibuka secara bertahap dengan
memperhatikan kondisi di lapangan.
“Insya Allah dalam waktu
dekat tempat ibadah akan dibuka tapi secara bertahap dengan menekankan protokol
kesehatan di setiap tempat ibadah,” kata Ustad Bukhari sapaaan akrabnya, di
Bandarlampung, Jumat (29/5).
Menurutnya, ketika tempat
ibadah nantinya sudah dibuka pihaknya pun akan melakukan evaluasi
berkesinambungan dengan memperhatikan hal-hal yang dapat mengundang kembali
corona.
Dia meyakini bahwa
protokol kesehatan yang telah dilakukan dan dijalani oleh masyarakat selama
tiga bulan sudah membentuk kepribadian mereka yang ingin melakukan ibadah
seperti shalat jaga jarak, bermasker, pakaian bersih, tidak dalam keadaan
sakit, bawa sajadah masing-masing, tidak salaman, dan bicara secukupnya.
“Apalagi orang-orang yang
ahli ibadah memang harus bersih lahir batin. Tentunya nanti kita akan minta
rekomendasi camat sebagai bentuk sinergi antar lembaga walaupun waktu menyetop
Jumatan dan ibadah lainnya tidak ada surat larangan dari camat,” katanya.
Lebih lanjut dia
mengatakan, new normal (kenormalan baru) pilihan yang relatif tepat sebab mau
tidak mau pemerintah harus mengambil pilihan antara kehidupan ekonomi sosial
bertambah terpuruk atau kembali hidup seperti semula dengan konsep baru.
“Memang wabah COVID-19
belum tuntas bahkan dan masih mengancam di beberapa wilayah, tapi di sisi lain
kita sdh lelah bertahan dengan work form Home (WFH) sampai kapan kita masih
kuat bertahan dengan kondisi demikian,” ujarnya.
Bagi kalangan atas yang
amunisinya masih tebal masih mampu bertahan, kata dia, tapi melihat di lapangan
mayoritas masyarakat sudah
banyak menjerit karena kesusahan.
“Untuk itu memang harus
berani ambil terobosan sebelum krisis merambah ke seluruh komponen kehidupan.
Jadi siap atau tidak fakta mengharuskan kita untuk bangkit dengan seadanya
sebelum seluruh amunisi musnah termakan oleh wabah ini,” katanya.
Tentunya, ujar dia, bukan
berarti bahwa masyarakat dapat kembali hidup normal seperti sebelum adanya
COVID-19.
Namun demikian, silahkan
kembali hidup normal dengan pemikiran baru, hidup bersih, jaga jarak rajin
basuh tangan dan seterusnya dan dari sudut agama, ada juang yang harus menjadi
new mindset, yaitu hidup halal dan sederhana, hidup jujur dan ikhlas, hidup
optimis dan saling menghargai serta hidup kerja keras dan tawakkal.
“Semoga era new normal
dapat menjadikan Indonesia bangkit dan lebih baik. baldatun toyyibatun wa
robbun ghofur,” ujarnya.(hs)