Tahun 2020, Luas Penen Padi Provinsi Lampung Meningkat 17,2%

 KATALAMPUNG.COM – Di tahun 2020, Provinsi Lampung mengalami peningkatan luas panen padi sebesar 17,2% atau terjadi peningkatan sebesar 79.958 ha jika dibandingkan dengan luas panen tahun 2019. Dengan peningkatan ini, maka Luas Penen Padi Povinsi Lampung merupakan 5% dari total luas panen padi di Indonesia tahun 2020. Selain itu terjadi peningkatan Produksi dari 2,16 juta ton menjadi 2,59 juta ton di tahun 2020.

Tahun 2020, Luas Penen Padi Provinsi Lampung Meningkat 17,2%

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Arinal Djunaidi saat mengelar Rapat Koordinasi Sektor Pertanian dan Perikanan Provinsi Lampung Tahun 2021 di PKK Agropark Sabah Balau, Lampung Selatan, Senin (18/01).

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya menyatakan bahwa sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Pertanian Nasional, terkait peringatan FAO tentang terjadinya krisis pangan global dimasa pandemi covid-19.

Gubernur Arinal menegaskan untuk melakukan pengelolaan pangan dan pertanian secara serius dan detil, melalui penerapan teknologi dan peningkatan target pertanian dan sinergitas dengan program pemerintah pusat.

"Tahun 2020 Indonesia mengalami darurat kesehatan covid19, namun ditengah kondisi pandemi, beberapa hasil kerja Provinsi Lampung masih dapat berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan pertumbuhan angka ekonomi kita yang masih lebih baik jika dibandingkan capaian nasional," tutur Gubernur.

Menurut Arinal, Selain Padi produksi komoditas pertanian lainnya yang juga mengalami tren pertumbuhan di tahun 2020, antara lain Jagung meningkat dari 2,37 juta ton di tahun 2019 menjadi 2,47 juta ton pada bulan Oktober 2020 dan diperkirakan menjadi 2,57 juta ton pada akhir tahun ini, dengan share secara nasional sebesar 9,2 %; Ubi kayu diperkirakan meningkat dari 4,92 juta ton menjadi 5,07 juta ton dengan capaian sampai Oktober 2020 mencapai 4,55 juta ton dengan share secara nasional sebesar 30,14%.

Begitu juga Kopi dan Lada yang juga menjadi komoditas unggulan Provinsi Lampung, dengan Produksi sebesar 118,145 ribu ton untuk kopi dan 15,23 ribu ton untuk lada.

Sementara itu, meskipun produksi perikanan dimasa pandemi secara kuantitatif belum mengalami peningkatan produksi yang signifikan, namun dari sisi ekspor mengalami peningkatan, yakni dari sebanyak 2 triliun pada 2019 menjadi 2.3 triliun pada tahun 2020.

Pada kesempatan tersebut Gubernur juga meminta untuk meningkatkan budidaya ikan endemik lokal Provinsi Lampung sebagai suatu potensi. Begitu juga dengan Program Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional, dimana Lampung Tengah sebagai Pusat Kawasan Pembenihan, dan Program Lampung sebagai Lumbung Ternak Nasional.

Untuk itu, Gubernur Arinal Djunaidi berharap agar Program Kartu Petani Berjaya, dapat benar-benar dijalankan, selain untuk kesejahteraan petani dan mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya, namun juga guna mensukseskan pengembangan Pertanian Nasional dalam mengatasi pandemi covid-19.

"Program Kartu Petani Berjaya itu sakti, saya jamin dengan KPB kita bisa mensejahterakan petani, oleh karenanya kita harus betul-betul mengerti permasalahannya,  bagaimana benihnya, bagaimana pupuknya, apakah benar-benar tersedia, apakah teknologinya sudah diterapkan betul-betul, selama kita punya nafas, kita akan terus berjuang," tegas Arinal.

Kegiatan kemudian dilanjutkan diskusi panel yang dipandu oleh Kepala Bappeda Lampung Mulyadi Irsan, dengan pemateri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Lampung Kusnardi, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti, Kepala Dinas Perkebunan Achmad Chrisna Putra, dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung yang diwakili oleh Kabid Perikanan Tangkap Sutaryono. (kmf/dde)

Diberdayakan oleh Blogger.