Kick Off Deepening Desa Brilian 2022, Unila dan BRI Kerjasama Bangun Desa
KATALAMPUNG.COM – CCED (Pusat Pengembangan Karir dan Kewirausaan) Universitas Lampung bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjalin kerjasama pembangunan desa dalam mewujudkan literasi dan inklusi keuangan berkelanjutan melalui Program Deepening Desa Brilian. Kick Off Deepening Desa Brilian 2022 ini diikuti oleh 56 desa di Provinsi Lampung dan Bengkulu via zoom meeting, Selasa (12 Juli 2022). Acara ini menghadirkan pemateri Dr. Paudah, M.Si., selaku Direktur Fasilitasi Pengembangan Aparatur Desa, Ditjen Pemerintahan Desa Kemendagri.
Kepala CCED Unila, Albet
Maydiantoro, dalam sambutannya mengatakan pelaksanaan Deepening Desa Briian ini
memberikan pendalaman bagi desa dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang
dimiliki desa secara berkesinambungan. Ia berharap desa dapat mengaplikasikan
penyusunan laporan keuangan serta dapat memanfaatkan layanan perbankan,
terutama layanan Bank Rakyat Indonesia.
“Kedepan, saya berharap desa
dapat memanfaatkan teknologi digital agar lebih maju terutama dalam pengelolaan
keuangan desa. Di samping itu juga bagaimana BUMDES dapat mengelola bisnis di
desa secara berkesinambungan, sebagaimana diharapkan BUMDES sebagai penggerak
perekonomian di desa,” kata Albet.
Menurut Albet, CCED Unila
merupakan salah satu unit di Universitas Lampung yang melayani pendampingan
kewirausahaan, inkubator bisnis, pengembangan SDM, karir dan kompetensi. “Kami
dari Unila mengajak semua peserta untuk bisa mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya
dan mudah-mudahan apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai,”
ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Head
of Social Entrepreneurship and Incubation Division Bank BRI, Dani Wildan,
mengatakan BRI merupakan bank yang fokus kepada UMKM yang mempunyai peran tidak
terbatas sebagai financial intermediary atau lembaga yang menghubungkan
antara para pihak dengan bidang keuangan. “Namun kami juga memiliki fungsi
sebagai institusi yang juga memberdayakan (empowerment), baik
pemberdayaan kepada individu pelaku usaha maupun kepada lembaga desa,” ujar Dani.
Pemberdayaan wilayah desa,
kata Dani, menjadi isu yang perlu diperhatikan, mengingat pemberdayaan desa di
Indonesia belum merata. Sesuai Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2021 dari
total 74.951 desa di Indonesia, hanya kurang 30 persen desa yang masuk kategori
maju dan mandiri. Berdasarkan kondisi tersebut, sejak tahun 2020, BRI hadir dan
turut serta mengembangkan desa melalui Program Desa Brilian.
“Desa Brilian merupakan
program inkubasi desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan
desa melalui implementasi praktek-praktek kepemimpinan desa yang unggul serta
adanya semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable
Development Goals (SDG’s),” katanya.
Dani manambahkan, desa yang
tergabung dalam Program Desa Brilian diharapkan menjadi sumber inspirasi
kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa yang lain. Sampai saat ini Program
Desa Brilian telah diikuti oleh 1.182 desa yang aktif bergerak, berinisiatif
dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.
“Insya Allah di tahun ini
(2022,red) diharapkan ada tambahan lagi 1000 desa, sehingga di akhir 2022 akan
menjadi 2.182 Desa Brilian,” terang Dani.
Menurutnya, Desa Brilian
fokus pada pengembangan empat aspek, yakni; BUMDES, sebagai motor
ekonomi desa; Digitalisasi, implementasi produk dan aktifitas digital di
desa; Sustainability atau keberlanjutan, yang diharapkan desa dapat
tangguh dan kontinyu dalam pembangunan desa; dan Inovasi, yaitu kreatif
dalam menciptakan inovasi desa.
Dengan objek pemberdayaan
meliputi perangkat desa atau kepala desa, pengurus BUMDES, BPD, pelaku usaha di
desa dan pegiat produk unggulan kawasan perdesaan. Desa Brilian merupakan desa
yang penuh prestasi dan inspirasi, desa yang tanggap, tangguh dan inovatif di
masa pandemi dan layak menjadi percontohan desa lain.
“Sebagai informasi dapat
kami sampaikan bahwa penyelenggaraan Desa Brilian kali ini merupakan yang
kelima kalinya. Diawali tahun 2020, dimana BRI telah menyeleksi 531 dari usulan
desa tangguh dan inovatif, dan memilih 125 desa dari berbagai daerah di
Indonesia, kemudian kita ambil 10 desa sebagai pemenang Desa Brilian 2020.
Sedangkan di tahun 2021, BRI telah menyeleksi 2.062 desa sebagai kandidat Desa
Brilian, yang terselenggara tiga batch, dimana puncak penyelenggaraan
pada Desember 2021 yang lalu.”
“Pada tahun ini (2022, red) kami
memberikan kesempatan kembali bagi desa yang telah tergabung 2021 untuk
mengikuti program Deepening Desa Brilian untuk program pendalaman atau
kelanjutan dari program sebelumnya yang fokus pada pemberdayaan terkait
kepemimpinan, kewirausahaan, digitalisasi, kelembagaan BUMDES dan manajemen
keuangan, yang kami yakin sangat bermanfaat bagi peserta,” terang Dani.
Penguatan ekosistem desa
juga didukung dengan inisiasi
pembentukan platform pasar.id, sebuah platform yang mempertemukan pedagang
pasar dan pembeli secara online sebagai adaptasi dari tantangan berperilaku bisnis
di masa dan pasca pandemi. “Selain itu, kami juga mengembangkan platform
umkm.id, selain tentunya produk-produk BRI yang dapat dimanfaatkan desa seperti
Agen BRIlink dan lainnya.”
Sementara itu, dalam
materinya tentang “Orientasi Kepemimpinan di Desa”, Dr. Paudah menyatakan,
penyelenggaraan pemerintahan desa perlu diperkuat kembali, khususnya dalam
pelaksanaan Desa Brilian. Ia berharap kegiatan ini menjadi desain kegiatan yang
dapat dimanfaatkan oleh desa dalam peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan
bagi masyarakat desa.(gs)