Pemprov Lampung Lakukan Antisipasi Penanganan Bencana Alam Dengan Mendorong Kesiapsiagaan Semua Unsur
KATALAMPUNG.COM, -- Sekdaprov Lampung diwakili Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Lampung, Rudy Syawal Sugiarto, membuka Rapat Pembahasan Dokumen Rencana Kontijensi Bencana Prioritas di Provinsi Lampung, di Aula BPBD Provinsi Lampung jl. Gatot Soebroto, Senin (17/07/2023).
Penyusunan Dokumen Rencana
Kontijensi Bencana Prioritas merupakan salah satu wujud kesiapsiagaan dan upaya
Pemerintah Provinsi Lampung mengantisipasi kejadian bencana alam yang
dimungkinkan dapat terjadi sewaktu - waktu di wilayah Provinsi Lampung dengan
membangun sinergi bersama semua pihak.
Kegiatan dihadiri Anggota
Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, SE, dan diikuti oleh BPBD
Kabupaten / Kota se Provinsi Lampung, Perangkat Daerah terkait, unsur
TNI/POLRI, dan BMKG serta unsur pendukung lainnya bertujuan untuk menyusun
rencana aksi, mengukur kekuatan dalam penanganan bencana, baik dari
Sumber Daya Manusia, peralatan, perencanaan dan anggaran, serta pemanfaatan
segala sumberdaya.
Terdapat tiga fase utama
dalam pelaksanaan penanganan bencana, Pra Bencana, Tanggap Darurat, dan
Pasca Bencana yang merupakan serangkaian tahapan yang memerlukan penanganan
secara bersama - sama.
Kegiatan yang digelar selama
dua hari tersebut (17 Juli - 18 Juli 2023) membahas rencana Kontijensi Bencana
Prioritas di Provinsi Lampung, dengan dua isue utama, yaitu bencana Tsunami
dan Tanah Longsor.
Tsunami merupakan bencana on-site
(tidak dapat diprediksi), untuk Provinsi Lampung wilayah yang menjadi perhatian
adalah wilayah di sepanjang Pesisir pantai.
Sekdaprov dalam sambutan
tertulis yang disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Lampung menekankan
bahwa dalam setiap bencana hendaknya selalu mengutamakan ketepatan
dan kecepatan respon dalam penanganannya yang dikerjakan secara bersama.
Pemahaman masyarakat tentang
ancaman dan penanganan bencana alam merupakan hal penting yang menjadi salah
satu faktor yang dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa, sosialisasi
kebencanaan agar dapat dilakukan secara masiv dan terus menerus sebagai upaya
memberi pemahaman kepada masyarakat.
Pemerintah Provinsi Lampung
terus berkomitmen untuk melakukan Pencegahan, mitigasi, penanganan dan
kesiapsiagaan guna mengantisipasi jika terjadi bencana.
'Momen ini hendaknya dapat
dimanfaatkan secara efektif untuk dapat saling belajar, bekerja bersama untuk
kepentingan penanggulangan bencana di Provinsi Lampung," harap Sekdaprov.
Sementara itu berdasarkan
data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Januari
2023, Kabupaten/Kota dan Kecamatan dengan Resiko menegah - tinggi longsor
di wilayah Provinsi Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Way
Kanan, sedangkan untuk wilayah lain yang juga berpotensi terjadi bencana
longsor adalah Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Utara, Pesawaran,
Pesisir Barat Pringsewu, Tanggamus dan Bandar Lampung.
Dalam sesi diskusi, Kepala
Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Barat, Padang Priyo Utomo menyampaikan bahwa
pada tahun 2022 terdapat 165 titik bencana dengan 80 % merupakan bencana alam
longsor.
Menurut Padang Priyo Utomo peran media sosial (medsos) menjadi hal strategis dan penting dalam setiap kejadian bencana, disemininasi informasi melalui medsos dinilai akan jauh lebih efektif menginformasikan kejadian secara cepat kepada masyarakat serta ketepatan dan kecepatan dalam penanganan.(kmf)