Sekdaprov Lampung Paparkan Implementasi Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan dan Kampung Keluarga Berkualitas di Provinsi Lampung
Bandar Lampung --- Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto menjadi Narasumber dalam Workshop dan Diseminasi Studi Kasus dan Pembelajaran Baik Stunting di Provinsi Lampung bertempat di Hotel Emersia, Selasa (26/09/2023).
Sekretaris Daerah dalam
kesempatan tersebut memaparkan materi mengenai Implementasi Kebijakan
Pembangunan Berwawasan Kependudukan dan Kampung Keluarga Berkualitas di
Provinsi Lampung.
Dalam paparannya Sekdaprov
Lampung menyampaikan bahwa saat ini Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Lampung adalah Rakyat Lampung Selatan dimana hal itu berbasis
pembangunan sumber daya manusia.
"Rakyat Lampung Berjaya
yang akan dibuat berjaya itu rakyatnya, orangnya, penduduknya dengan segala
identitasnya baik kualitasnya maupun kuantitasnya,"ucapnya.
Kejayaan yang dimiliki oleh
rakyat itu adalah suatu keharusan, kata Sekdaprov, karena pada saat merintis
kemerdekaan, negara ini dibentuk untuk melindungi segenap tumpah darah
Indonesia, memberikan perlindungan, memajukan kesejahteraan umum, dan membangun
kecerdasan.
"Memberikan protection,
mensejahterakan dan mencerdaskan. Semuanya itu adalah manusianya. Manusianya
kita lindungi supaya bisa tumbuh dengan baik, baikmentalnya, spiritualnya. Kalau
penduduk sudah diberikan protection maka bisa diharapkan dia akan tumbuh
dengan baik," lanjut Sekdaprov.
Dalam pencegahan stunting
dan perbaikan gizi, Sekdaprov melanjutkan bahwa dua hal ini merupakan fungsi
dalam memberikan perlindungan dan fungsi untuk memajukan kehidupan yang baik
dan kalau masyarakat sudah dilindungi, sudah bisa tumbuh dengan baik fisik
mentalnya maka mereka harus cerdas.
"Cerdas disini, yang
dimaksud adalah kehidupan yang cerdas, suatu masyarakat yang bisa hidup dengan
tata nilai yang baik, yang positif, sehingga dia bisa membangun potensi
kelompoknya, potensi dirinya sehingga dia bisa berdaya saing, bisa mengambil
keputusan secara kolektif, yang terbaik untuk kemajuan kehidupan. Itu
sebetulnya kehidupan yang cerdas 'smart'," lanjut Fahrizal
Darminto.
Sekdaprov juga melanjutkan
bahwa dengan mayoritas penduduk di Provinsi Lampung berada di desa, sehingga
Bapak Gubernur memberikan penekanan bahwa pembangunan pedesaan itu harus dengan
pendekatan smart village.
"Smart village
itu jadi orangnya juga smart, komunitasnya smart, pemerintah
desanya smart oleh karena itu banyak sekali yang harus kita berikan
ditingkat desa. Harus ada gizi yang baik di desa supaya masyarakat kita dapat
tumbuh dengan baik, harus dengan pendidikan yang baik, harus memiliki wawasan
yang baik. Kita isi, jangan sampai dia tergerus semangat kebangsaannya,"
tutur Fahrizal.
"Smart Village sebagai
salah satu program unggulan dalam visi Rakyat Lampung Berjaya Ini juga sudah
sangat sejalan dengan topik kita, bagaimana kita membuat suatu kebijakan
Pembangunan Berwawasan Kependudukan dan Kampung Keluarga Berkualitas di
Provinsi Lampung," lanjut Sekdaprov.
Dengan jumlah penduduk
provinsi Lampung yang banyak, di luar Jawa Provinsi Lampung berada di peringkat
ketiga setelah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara,sehingga Provinsi Lampung
berkomitmen untuk memelihara Indonesia melalui pembangunan masyarakatnya
sehingga masyarakatnya menjadi lebih baik.
Dengan semangat Rakyat
Lampung Berjaya maka Lampung memberikan kontribusi kepada Ketahanan Nasional.
Dimana seperti diketahui bahwa Lampung tidak menjadi beban Nasional dalam
ketahanan pangan.
"Kita memberikan
support baik itu komoditas padi, komoditas ternak, komoditas perkebunan dan
lain-lain," lanjut Fahrizal.
Dalam empat tahun terakhir,
pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung sudah semakin baik, Sekdaprov optimis
kedepannya akan semakin baik, implementasi dari kebijakan yang juga semakin
mantap sehingga dengan demikian kondisi pembangunan sumber daya manusia di
Provinsi Lampung mudah-mudahan akan jadi lebih baik.
"Pondasi pembangunan yang paling penting itu adalah pembangunan manusia, harus dibangun potensi dirinya, punya semangat untuk membangun ekonomi keluarga, punya wawasan sehingga mempunyai daya saing. Pembangunan mental ini yang harus kita bangun, mental untuk maju," pungkasnya. (kmf)