Gelaran Digital Financial Festival for Inclusion (DIGIFFEST) Dorong Kebangkitan Ekonomi di Provinsi Lampung
Bandar Lampung --- Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto didampingi sejumlah pejabat di Lembaga Jasa Keuangan menutup gelaran Digital Financial Festival for Inclusion (DIGIFFEST) OJK 2023 bertempat di Mall Boemi Kedaton (MBK), Minggu (22/10/2023) malam.
Sekretaris Daerah Provinsi
Lampung dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa tema yang diusung ini
sangat sesuai dengan kondisi saat ini, dimana teknologi digital sudah menjadi
bagian dari keseharian masyarakat.
"Ada berapa hal penting
yang perlu saya garis bawahi temanya ‘Layanan Keuangan digital, Go Digital
Go Inclusif". Saat ini kita tidak mungkin bisa meninggalkanteknologi
digital, oleh karena semua itu sudah berbasis digital sehingga menjadi lebih
efisien dan pelayanan bisa lebih dijangkau, bahkan dengan teknologi digital
inibanyak sekali peluang-peluang usaha baru tumbuh," ucapnya.
Melalui teknologi,
masyarakat dapat memanfaatkan untuk membuat peluang-peluang baru maupun
mengembangkan usahanya di rumahnya masing-masing.
"Sekarang masyarakat
bisa buka usaha tidak mesti punya etalase, bisa buka usaha di rumah, orang bisa
order melalui aplikasi, bayar melalui aplikasi. Jadi, teknologi digital ini
membuka peluang-peluang baru dalam mengembangkan ekonomi dan ini nampak sekali
UMKM kita tumbuh dengan didukung oleh teknologi digital," ucap Sekdaprov.
"Ada dua terminologi
yang cukup penting sebagaimana dijelaskan oleh kepala OJK, literasi keuangan
dan inklusi keuangan. Pada malam ini kita mendorong agar inklusi keuangan itu
bisa lebih meluas dengan hadirnya beberapa lembaga keuangan disini, artinya
kita mendekatkan pelayanan kepada publik," lanjutnya.
Melalui kegiatan ini
diharapkan dapat memberikan penjelasan, membuka wawasan, dan memberikan
literasi kepada masyarakat terhadap aspek-aspek yang terkait dengan keuangan,
jasa keuangan dan perbankan, masyarakat juga diharapkan dapat lebih paham
mengenai berbagai aspek pembiayaan.
"Setelah itu, masyarakat
juga menjadi lebih paham tentang aspek pembiayaan, tidak bisa dipungkiri lagi
semua kehidupan kita pasti didukung oleh pembiayaan,mungkin kita mau beli
rumah, kita berhubungan dengan KPR, mau beli sepeda motor, berhubungan dengan
kredit sepeda motor bahkan hampir semua pegawai kalau pegawai negeri itu juga
menikmati fasilitas kredit konsumtif, begitu juga dengan UMKM, kita dorong
terus agar KUR dapat terjangkau, pelaku ekonomi sampai ke pelosok-pelosok desa
tertentu, terjauh sekalipun artinya untuk aspek pembiayaan ini kita dorong
terus supaya ekonomi kita bisa berputar," jelas Sekdaprov.
Selanjutnya, Sekdaprov
berharap masyarakat untuk lebih paham mengenai investasi dan memahami mengenai
layanan-layanan penjaminan yang disediakan.
"Yang sangat penting
dan tidak kalah pentingnya masyarakat musti paham juga adanya layanan-layanan
penjaminan, Insurance dan lain-lain. Orang harus dibuka matanya oleh karena
hidup kita pasti ada resiko, baik resiko kesehatan, maupun resiko-resiko
kerugian seperti sepeda motornya atau mobilnya kecelakaan, ataurumahnya
terbakar dan lain-lain," ucap Sekdaprov.
Sekdaprov juga berharap
bahwa dengan dukungan pemerintah dan stakeholder terkait, masyarakat Lampung
mendapatkan informasi sehingga dapat lebih paham dan mengerti terkait layanan
jasa keuangan.
"Mudah-mudahan dengan
dukungan kita semua, masyarakat Lampung menjadi lebih literate/lebih
paham tentang pilihan-pilihan itu, paham juga dengan resiko-resikonya, sehingga
tidak terjebak kepada pinjol-pinjol pinjaman online yang beresiko tinggi bahkan
itu belum tentu resmi," harapnya.
Diakhir, Sekdaprov juga
menyambut baik diadakannya kegiatan ini dan berharap melalui kegiatan ini dapat
mendorong kebangkitan ekonomi di Provinsi Lampung
Pada kesempatan yang sama,
Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto dalam laporannya menyampaikan bahwa Bulan
Inklusi Keuangan ini merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh Otoritas
Jasa Keuangan untuk menjalankan amanat dari Presiden RI.
"Bapak Presiden dalam
strategi nasional keuangan inklusif yang memberikan target kepada kita untuk
bisa mencapai tingkat inklusi keuangan tahun 2024 sebesar 90%,ini tentu target
yang tidak ringan karena kita perlu memastikan bahwa tidak hanya tingkat
inklusinya tetapi tingkat literasinya masyarakat juga harus kita dorong," ucapnya.
Bambang Hermanto juga
menjelaskan bahwa di Provinsi Lampung tingkat inklusi keuangan dan tingkat
literasi saat ini masih berada di bawah standar yang ditetapkan nasional.
"Di Lampung sendiri
tingkat inklusi keuangan saat ini adalah 74,81% dan kemudian tingkat
literasinya adalah 41,30%, ini masih di bawah nasional ini makanya harus terus kita
dorong. Karena di nasional untuk tingkat inklusinya adalah 85,10% dan tingkat
literasinya diangka 49,68%," jelasnya.
OJK bersama Bank Indonesia
dan 32 industri jasa keuangan serta 5 asosiasi industri jasa keuangan dan juga
mitra bisnisnya hadir untuk meningkatkan inklusi danliterasi masyarakat Lampung
khususnya pengunjung Digiffest 2023.
"Diharapkan dengan
kehadiran dari industri keuangan beserta mitra bisnisnya ini bisa dimanfaatkan
oleh para pengunjung untuk mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya,
sebanyak-banyaknya terkait dengan produk-produk yang dihadirkan," lanjut
Kepala OJK Provinsi Lampung.
Kepala OJK juga
mengapresiasi dukungan dan partisipasi seluruh pihak yang hadir, melalui
kegiatan ini juga kepala OJK berharap dapat memudahkan masyarakatdalam
mengelola bisnisnya di sektor keuangan.
"Dalam 3 hari, pameran
ini sudah dikunjungi oleh kurang lebih 3.000 masyarakat Lampung dan tentu ini
kita harapkan lapisan semakin meningkatkan literasi dan inklusidari masyarakat
di provinsi Lampung. Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi, menambah
efisiensi mengelola bisnis di sektor jasa keuangan, serta kami berharap
kegiatan ini juga bisa memberikan manfaat bagi semua pihak sehingga tingkat
literasi inklusi maupun juga kegiatan bisnis yang ada di Provinsi Lampung
inibisa menjadi lebih baik," harap Kepala OJK Provinsi Lampung.
Adapun gelaran Digital
Financial Festival for Inclusion (DIGIFFEST) OJK 2023 ini diselenggarakan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung dan merupakan puncak rangkaian kegiatan
Road to Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Bulan Oktober yang ditetapkan oleh
Pemerintah sebagai bulan Inklusi Keuangan.
Digital Financial Festival for Inclusion (DIGIFFEST) OJK 2023 ini berlangsung di Mall Boemi Kedaton (MBK), mulai dari tanggal 20-22 Oktober 2023. Dalam kegiatannya, selain pameran, Digiffest juga dimeriahkan oleh berbagai lomba yang diikuti oleh siswa SMA/SMK/MA, mahasiswa perguruan tinggi, Guru serta masyarakat penggiat desa inklusi.(kmf)