Pameran Regional Koleksi Filologika di Lampung: Menghidupkan Kembali Warisan Aksara Sumatera
KATALAMPUNG.COM — Penjabat (Pj.) Gubernur Lampung, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, resmi membuka Pameran Regional Koleksi Filologika se-Sumatera di UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Dalam sambutan tertulis yang
dibacakan oleh Sekdaprov, Pj. Gubernur menyatakan bahwa menjadi tuan rumah
penyelenggaraan Pameran Regional Koleksi Filologika se-Sumatera Tahun 2024
merupakan sebuah kehormatan besar bagi Provinsi Lampung.
"Sebagai tuan rumah,
kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik agar pameran yang berlangsung
dari 14 hingga 28 Agustus 2024 ini dapat berjalan dengan sukses," ujarnya.
Acara ini menjadi kebanggaan
tersendiri bagi Lampung, di mana masyarakat diajak untuk menghargai, menggali,
dan mempelajari kekayaan intelektual yang terkandung dalam naskah-naskah
filologika yang luar biasa.
Filologika merupakan jendela
ke masa lalu, yang memungkinkan kita untuk melihat, memahami, dan mengambil
pelajaran dari pemikiran, budaya, serta nilai-nilai yang dipegang oleh
masyarakat masa lampau. "Melalui naskah-naskah ini, kita dapat mengenal
lebih dalam sejarah peradaban, sastra, agama, hukum, serta berbagai aspek
kehidupan yang diwariskan oleh nenek moyang kita," kata Pj. Gubernur.
Pameran yang bertema "Aksara
Khazanah Intektual Merajut Masa Lalu Merangkai Masa Depan" ini
mengingatkan kita bahwa aksara bukan sekadar simbol atau tulisan, tetapi juga
representasi dari pemikiran, ilmu pengetahuan, dan kearifan lokal yang perlu
dilestarikan.
"Sebagai generasi
penerus, kita berkewajiban untuk tidak hanya menjaga, tetapi juga mengembangkan
dan memperkenalkan kekayaan intelektual ini kepada dunia," tambahnya.
Museum juga memiliki peran
penting dalam mendukung program-program yang bertujuan mencerdaskan bangsa,
memperkuat wawasan kebangsaan, dan menguatkan jati diri masyarakat Indonesia.
Dengan mendukung program-program ini, museum dapat menjadi jembatan yang
menghubungkan masa lalu dengan masa kini, serta menjadi sumber inspirasi bagi
generasi mendatang.
Pj. Gubernur menyatakan
bahwa pameran ini dapat menjadi media pendidikan yang berharga bagi generasi
muda. Melalui pameran ini, masyarakat dapat lebih mengenal, memahami, dan
mengapresiasi kekayaan budaya bangsa melalui aksara.
"Saya berharap kegiatan
seperti ini akan terus diadakan di masa mendatang, sehingga upaya pelestarian
kebudayaan Lampung dapat terwujud secara nyata. Pameran ini adalah langkah
awal, dan kita harus terus bergerak maju untuk memastikan budaya kita tetap
hidup dan berkembang," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan, Sulpakar, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan
agenda tahunan yang melibatkan seluruh museum se-Sumatera. Pameran ini
diselenggarakan dengan konsep pameran bersama, di mana koleksi yang dipamerkan
berasal dari berbagai museum di Sumatera.
Pada tahun 2024, UPTD Museum
Negeri Provinsi Lampung menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pameran Regional
Koleksi Filologika se-Sumatera, sesuai hasil rapat Museum Sumatera di Aceh pada
tahun 2023.
Pameran ini bekerja sama
dengan 8 museum se-Sumatera, menampilkan berbagai koleksi naskah kuno dengan
beragam media tulis, aksara, dan bahasa dari 8 daerah di Sumatera.
Tujuan dari penyelenggaraan pameran regional ini adalah untuk memperkuat kerjasama dalam pelaksanaan pameran, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang aksara serta kekayaan warisan budaya Indonesia, dan mempererat silaturahmi antar museum se-Sumatera yang rutin diadakan setiap tahun. (KMF)