Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, BPS Umumkan Deflasi pada September 2024

KATALAMPUNG.COM --- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung yang diwakili oleh Inspektur Provinsi Lampung, Fredy, turut serta dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual, bertempat di Ruang Command Center Lantai II Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Rabu (02/10/2024).

Pemprov Lampung Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, BPS Umumkan Deflasi pada September 2024


Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, menegaskan agar pemerintah daerah benar-benar memperhatikan perkembangan inflasi di masing-masing wilayah.

"Kami mohon, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, tolong cek betul perkembangan di daerahnya. Koordinasikan dan lakukan tindakan di lapangan agar hasil yang kita capai bisa dipertahankan," ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menekankan bahwa BPS selalu menjaga independensi dalam menghitung inflasi dan tidak dipengaruhi oleh pihak manapun.

"Kami bertanggung jawab atas angka inflasi yang diumumkan, dan selalu menggunakan metodologi yang mengikuti standar internasional. Setiap proses penghitungan inflasi tetap berpedoman pada standar tersebut," katanya.

Amalia juga menegaskan bahwa BPS akan selalu menjaga kualitas data yang dipublikasikan. "Kami memastikan kualitas statistik, baik inflasi maupun angka lainnya, tetap terjaga dengan ketat," tambahnya.

Dalam rapat tersebut, Amalia menyampaikan bahwa terjadi deflasi pada September 2024 sebesar -0,12%. Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 1,84%, sementara inflasi tahun kalender sebesar 0,74%.

Amalia menjelaskan bahwa deflasi terbesar disumbang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok transportasi.

"Harga di tingkat konsumen menurun, terutama karena penurunan harga komoditas seperti cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Penurunan harga BBM non-subsidi yang menyesuaikan dengan harga minyak internasional juga turut berkontribusi," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa secara bulanan, 14 provinsi mengalami inflasi sementara 24 provinsi mengalami deflasi. Deflasi yang terjadi pada bulan September 2024 juga merupakan yang terdalam dalam lima tahun terakhir, dengan angka deflasi sebesar 0,12%, terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditas bergejolak.(KMF)

Diberdayakan oleh Blogger.