ISEI dan BI Lampung Gelar Diskusi Ekonomi Daerah (DED) Arah Kebijakan Ekonomi Lampung Pasca Pilkada: Prioritas dan Tantangan

KATALAMPUNG.COM - ISEI Lampung bekerjasama dengan KPW BI Lampung menggelar Diskusi Ekonomi Daerah (DED) Arah Kebijakan Ekononi Lampung Pasca Pilkada: Prioritas dan Tantangan di Lampung Marriot Resort dan Spa, Pesawaran, Lampung, Rabu (02/10/2024).

ISEI dan BI Lampung Gelar Diskusi Ekonomi Daerah (DED) Arah Kebijakan Ekonomi Lampung Pasca Pilkada: Prioritas dan Tantangan


Acara yang pandu oleh Usep Syaipudin selaku Sekretaris ISEI Lampung ini menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan antaralain Agus Nompitu selaku Ketua ISEI Lampung, Fiskara Indawan (BI Lampung), Marselina Jayasinga (Akademisi Unila) dan Atwin Kurniawaty (Biro Perekonomian Pemprov Lampung).

Menurut Usep, dengan menghadirkan empat narasumber ini diharapkan dapat memberikan beragam sudut pandang mengenai persoalan perekonomian Lampung. “Jadi tema utama kita adalah Arah Kebijakan Perekonomian Lampung Pasca Pilkada: Prioritas dan Tantangan. Sama-sama kita ketahui kurang lebih 30% perekonomian Lampung ini masih ditopang oleh sektor pertanian, nah bagaimana nanti kita bisa mencoba mengelaborasi diversifikasi sumber-sumber atau sektor baru sebagai sumber pertumbuhan baru.”

“Di beberapa forum dan kesempatan sudah ada yang mencoba mengidentifikasi misalnya sektor pariwisata sebagai salah satu yang memiliki potensi untuk sumber pertumbuhan baru di Lampung dan di akhir acara nanti kita akan tuangkan hasil diskusi ini ke dalam dokumen rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi Lampung,” ujar Usep.

Dalam pemaparannya, Friskara menekankan pentingnya transformasi struktural untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sehingga Perekonomian Lampung diharapkan dapat mencapai Lampung Emas 2045 dengan PDRB Nominal sebesar Rp. 2000 triliun dan pendapatan per kapita sebesar Rp. 200 juta di 2045, sesuai dengan path Indonesia Emas 2045.

Sementara itu, Marselina mengungkapkan tentang pentingnya strategi arah kebijakan Daerah yang inline antara kebijakan pusat seperti pembangunan kualitas SDM, Pembangungan Infrastruktur, Reformasi Birokrasi, Revitalisasi Industri dan Dukungan Ekonomi Hijau.

Dengan pencapaian dan melihat laju perkembangan perekonomian Lampung, Agus Nompitu dalam pemparannya menyampaikan rekomendasi kebijakan yang meliputi, Pertama, Diversifikasi Ekonomi dan Peningkatan Nilai Tambah dengan mengurangi ketergantungan pada Sektor Pertanian dan Penembangan Industri Olahan.

Kedua, Peningkatan Infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas baik infarstruktur Fisik maupun Infrastruktur Digital. Ketiga, Peningkatan Kualitas SDM melalui pengembangan keterampilan teknis dan kolaborasi Pendidikan dan industri.

Keempat, Pemberdayaan UMKM dan Koperasi dengan didukung oleh akses pendanaan dan pembiayaan serta digitalisasi UMKM. Kelima, Pengembangan ekonomi hijau dan keberlanjutan melalui pertanian berkelanjutan dan pengelolaan SDA yang berkelanjutan.

Keenam, Penguatan sekor pariwisata berbasis ekowisata dengan pengembangan destinasi wisata baru dan pemberdayaan komunitas lokal. Ketujuh, Peningkatan daya saing regional melalui peningkatan ekspor dan daya saing globa serta pengembangan Kawasan Industri.

Kedelapan, Pengelolaan Resiko dan Kesiapsiagaan terhadap bencana dengan melakukan mitigasi bencana dan adaptasi iklim serta diversifikasi pendapatan masyarakat. Kesembilan, Penguatan tata Kelola pemerintahan yang transaparan dan inklusif melalui kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat disertai dengan peningkatan efisiensi birokrasi.

ISEI dan BI Lampung Gelar Diskusi Ekonomi Daerah (DED) Arah Kebijakan Ekonomi Lampung Pasca Pilkada: Prioritas dan Tantangan


Usai melakukan Diskusi Ekonomi Daerah (DED) acara dilanjutkan dengan penandatanganan Rekomendasi oleh Ketua ISEI Lampung Dr. Agus Nompitu dan Dr. Fiskara Indawan selaku Perwakilan dari BI Lampung. Selanjutnya, Rekomendasi diserahkan oleh Agus Nompitu kepada Atwin Kurniawaty selaku perwakilan dari Pemprov Lampung.

Editor: Guntur Subing

Diberdayakan oleh Blogger.