Pj. Gubernur Samsudin Buka Lampung Economic & Investment Forum 2024, Dorong Investasi Berkelanjutan di Provinsi Lampung
Pesawaran ---- Pj. Gubernur Samsudin membuka Lampung Economic & Investment Forum 2024, di Lampung Marriott Resort & Spa Pesawaran, Rabu (2/10/2024).
Pj. Gubernur Samsudin
mengucapkan terima kasih kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Lampung, yang telah secara konsisten bersinergi dengan Pemerintah Provinsi
Lampung untuk terus bekerja keras menggali potensi dan peluang-peluang
investasi, melalui Forum Investasi Lampung (FOILA) serta menyelenggarakan
Lampung Economic & Investment Forum 2024 dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
Pj. Gubernur menyebutkan,
saat ini, pendapatan daerah Provinsi Lampung bersumber pada Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB) dan transfer dana pusat. Dalam rangka meningkatkan
pendapatan daerah, Pj. Gubernur bersama seluruh stakeholder terkait terus
berkolaborasi untuk meningkatkan sumber pendapatan lain yang tidak terbatas.
"Kita harus mencari
variabel yang ketiga, variabel yang tidak terbatas, yaitu bisnis investasi dan
pengelolaan sumber daya alam. Yang harus kita lakukan, memperbanyak investasi
di Lampung, mempermudah izin investasi, dan memberikan kenyamanan bagi para
investor," kata Pj. Gubernur.
Diantara para investor yang
hadir dalam kegiatan tersebut, Pj. Gubernur menawarkan beberapa proyek
investasi, yaitu Kawasan Wisata Terpadu Bakauheni Harbour City (BHC) di
Kabupaten Lampung Selatan dan AgroPark di Bandar Lampung yang akan dikembangkan
sebagai pusat studi pertanian, peternakan, perkebunan, serta tanaman pangan dan
hortikultura.
Selain itu, Pj. Gubernur
juga mendorong pembangunan dan pengembangan kawasan Kotabaru yang kini sudah
menjadi kebutuhan Provinsi Lampung. Menurutnya, kepadatan Kota Bandar Lampung
perlu segera diurai dan kualitas lingkungan hidup perlu ditingkatkan.
"Kita membutuhkan
kawasan perkotaan baru, yang dibangun dengan paradigma baru, yaitu pembangunan
yang berkelanjutan," ucap Pj. Gubernur.
Paradigma pembangunan berkelanjutan ini, kata Pj. Gubernur, menekankan pada keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Faktor-faktor seperti kelestarian sumber daya alam dan dampak negatif terhadap lingkungan, serta keadilan sosial dan ekonomi bagi masyarakat menjadi pertimbangan prioritas. (kmf).