Gubernur Lampung Tanam Mangrove dan Tinjau Teknologi Appostrap di Pesawaran
KATALAMPUNG.COM – Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, melakukan penanaman mangrove sekaligus meninjau penerapan inovasi teknologi Appostrap di Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, pada Kamis (8/5/2025). Appostrap merupakan teknologi pemecah gelombang sekaligus penangkap sedimen yang bertujuan untuk melindungi garis pantai dari abrasi.
Kegiatan ini menjadi tindak
lanjut konkret dari hasil pertemuan antara para pelaku usaha budidaya perairan
dan Pemerintah Provinsi Lampung yang sebelumnya dirumuskan dalam agenda
Silaturahmi dan Koordinasi Program Sister City Sektor Kelautan dan Perikanan
pada 22 Maret 2025 di Hotel Golden Tulip, Bandar Lampung.
Dalam sambutannya, Gubernur
Rahmat menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas sektor yang berhasil
diwujudkan melalui aksi nyata tersebut. Ia menegaskan komitmen pemerintah
provinsi dalam memperkuat ketahanan wilayah pesisir melalui rehabilitasi
ekosistem mangrove dan inovasi teknologi ramah lingkungan.
“Menurut data Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, ekosistem mangrove yang sehat dapat meredam
energi gelombang laut hingga 70–90% sebelum mencapai daratan,” jelasnya.
“Mangrove juga memiliki peran penting sebagai habitat biota laut dan penyerap karbon—3
hingga 5 kali lebih tinggi dibandingkan hutan daratan.”
Gubernur juga menyampaikan
terima kasih kepada PT Indokom Samudra Persada yang telah menyediakan lahan dan
memulai inisiatif rehabilitasi mangrove yang tetap mendukung fungsi produksi
tambak. Ia juga mengapresiasi kehadiran PT Pertamina Hulu Energi Offshore
Southeast Sumatra (PHE OSES) sebagai narasumber, serta Balai Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai Way Seputih–Way Sekampung dari KLHK yang telah memberikan
dukungan bibit mangrove.
“Saya berharap aksi ini
menjadi pemicu gerakan bersama. Ke depan, pelaku usaha tambak lainnya juga
harus ikut serta. Bahkan, ekspor udang ke Tiongkok mensyaratkan adanya mangrove
di sekitar tambak,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Lampung, Ir. Liza Derni, M.M., menyampaikan bahwa kegiatan
ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Gubernur dalam upaya pemulihan
ekosistem pesisir dan penanggulangan abrasi yang semakin mengkhawatirkan.
“Kami mengajak seluruh
pihak, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, untuk bersinergi dalam
memperbaiki kualitas lingkungan pesisir dan meningkatkan produktivitasnya,”
ujar Liza.
Ia juga menekankan
pentingnya penggunaan teknologi Appostrap sebagai solusi jangka panjang yang
bersifat alami untuk melindungi pesisir, sekaligus meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan dan pengurangan emisi gas
rumah kaca.
Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Lampung sendiri telah melakukan penanaman 2.000 bibit mangrove di
tujuh kabupaten/kota, dan pada kegiatan kali ini, sebanyak 3.000 bibit ditanam
di wilayah pesisir Desa Gebang.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyaksikan langsung panen udang dari tambak milik PT Indokom Samudra Persada, serta meninjau demonstrasi penggunaan teknologi Appostrap yang sebelumnya telah berhasil diimplementasikan oleh PHE OSES di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ke depan, teknologi ini akan diterapkan di berbagai wilayah pesisir rawan abrasi di Lampung seperti Pantai Timur, Pantai Barat, dan Teluk Lampung.(kmf)