Mengapa Gaji ASN Pemprov Lampung Tak Boleh Telat?
Bayangkan kalau tiap awal bulan kita masih harus bertanya-tanya: “Gaji sudah cair belum?” Sayangnya, itu bukan sekadar bayangan. Di banyak daerah, telat bayar gaji ASN, baik PNS maupun PPPK, sudah dianggap hal biasa. Alasannya beragam yaitu kas daerah belum siap, dokumen terlambat diproses, atau sekadar karena tanggal 1 jatuh di hari libur.
![]() |
Dr. Saring Suhendro Pengamat Keuangan Publik |
Tapi Pemprov Lampung dibawah
kepemimpinan Gubernur, Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela, memilih kebijakan
berbeda dan progresif. Mulai 1 Mei 2025, gaji ASN dibayar setiap tanggal 1.
Bahkan kalau tanggal itu bertepatan dengan libur nasional atau akhir pekan,
gaji tetap cair. Kebijakan ini diumumkan resmi lewat website BPKAD Pemprov
Lampung. Kebijakan ini jadi penanda bahwa reformasi birokrasi bisa dimulai dari
hal paling mendasar yaitu menghargai waktu dan hak pegawai.
Kenapa ini penting?
Karena gaji yang dibayar
tepat waktu bukan sekadar urusan teknis atau rutinitas keuangan. Ini
mencerminkan sistem anggaran yang tertib, perencanaan kas yang matang, dan
komitmen untuk membangun kepercayaan antara birokrasi dan pegawainya. Kalau
gaji saja bisa telat, bagaimana publik akan percaya bahwa birokrasi dapat
mengelola layanan publik dengan presisi?
Saat ini, dengan teknologi Sistem
Informasi Pemerintah Daerah (SIPD), seharusnya pembayaran gaji tidak lagi
bergantung pada operasional kantor. Proses bisa diatur otomatis, terjadwal, dan
terpantau. Inilah contoh sederhana bagaimana digitalisasi bisa mendukung
pelayanan yang lebih pasti dan cepat.
Secara regulasi, kebijakan
ini memiliki dasar yang kuat dan selaras dengan ketentuan yang berlaku.
Permendagri No. 6 Tahun 2021 menyebutkan bahwa pembayaran gaji dilakukan pada
hari pertama atau hari kerja pertama setiap bulan. Artinya, apa yang dilakukan
Pemprov Lampung tidak menabrak aturan, bahkan melampaui standar minimum.
Dampaknya langsung terasa
dalam kehidupan sehari-hari. ASN yang menerima gaji tepat waktu akan segera
membelanjakannya untuk kebutuhan pokok, cicilan, hingga belanja rumah tangga.
Upaya ini otomatis menggerakkan ekonomi lokal, terutama sektor UMKM yang sangat
bergantung pada perputaran uang di masyarakat. Arus konsumsi tetap terjaga,
toko dan pasar tetap hidup.
Lebih dari itu, ketenangan
psikologis ASN juga terjaga karena tidak lagi dihantui ketidakpastian. Mungkin
ada yang berpikir, apa salahnya kalau gaji dibayar tanggal 3 atau 4? Ini bukan
semata soal harinya, tapi ini soal kepastian. Jika dibiarkan, toleransi
terhadap keterlambatan bisa menjadi kebiasaan yang merusak budaya kerja.
Kebijakan membayar gaji ASN
tepat waktu mencerminkan prinsip timeliness dalam teori kompensasi yang
menekankan pentingnya keandalan dalam pemberian imbalan. Ketepatan waktu
berperan menjaga persepsi keadilan antara kontribusi dan kompensasi yang
diterima pegawai. Keterlambatan, meskipun singkat dapat menurunkan motivasi dan
kepercayaan ASN terhadap pemerintah. Sedangkan pendekatan total rewards juga
menempatkan waktu pembayaran sebagai bagian dari pengalaman penghargaan yang
membentuk loyalitas.
Dari perspektif teori
lainnya, langkah ini mencerminkan semangat New Public Management yaitu
sebuah pendekatan birokrasi modern yang menekankan efisiensi, orientasi hasil,
dan pelayanan publik yang responsif. Berdasarkan teori motivasi Herzberg (two-factor
theory), kepastian gaji masuk dalam kategori faktor 'hygiene', yaitu
elemen dasar yang tidak serta-merta meningkatkan motivasi, tetapi jika
diabaikan dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja yang serius. Tanpa kepastian
gaji, rasa aman dan kenyamanan psikologis ASN bisa terganggu, yang pada
akhirnya berdampak pada produktivitas dan kualitas layanan publik.
Sejauh ini, belum ada data
provinsi lain di Sumatera yang menerapkan hal serupa. Sehingga, Pemprov Lampung
dapat disebut sebagai pelopor dalam kebijakan ini di Sumatera. Bahkan, masih
ada daerah yang mengalami keterlambatan pembayaran gaji hanya karena tanggal 1
bertepatan dengan hari libur. Padahal, dengan sistem keuangan digital dan
kemitraan yang baik bersama bank daerah, hal seperti ini seharusnya bisa
diantisipasi. Perubahan besar justru lahir dari satu kebijakan kecil yang
diterapkan secara konsisten seperti membayar gaji ASN tepat waktu.
Pertanyaannya sekarang,
kapan daerah lain menyusul?
Mengapa Gaji ASN Pemprov
Lampung Tak Boleh Telat?
Oleh: Saring Suhendro
Pengamat Keuangan Publik