Tak Sesuai Kultur, Massa NU Lampung Tolak FDS
Foto Katalampung.com - Massa dari NU Lampung yang menolak diterapkannya Full Day School di Lapangan Korpri Bandarlampung. |
Pantauan
Katalampung.com di lokasi aksi, massa NU terus berdatangan mulai pagi sampai
siang hari. Massa datang dengan menggunakan berbagai kendaraan mau dari sepeda
motor sampai angkutan truk terbuka.
Yanto, salah
satu peserta aksi mengatakan, kedatangannya bersama ribuan massa lain bertujuan
untuk menolak penerapan FDS dibawah payung Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017.
"Kita
jelas menolak. Pola pendidikan ini tidak sesuai dengan kultur pendidikan di
Indonesia. Pagi sampai sore di sekolah. Anak-anak harusnya punya waktu untuk
belajar mengaji di sore hari atau bermain dan berkumpul dengan teman atau
keluarga," ujar dia.
Dalam aksi
massa tersebut, Ketua DPRD Provinsi Lampung Dedi Afrizal turun menemui massa.
Dihadapan massa NU, politisi PDI Perjuangan itu berjanji akan meneruskan dan
memperjuangkan aspirasi massa NU.
"Saya
memang bukan kader NU, tapi saya adalah bagian keluarga besar NU. Kita akan
panggil Dinas Pendidikan. Kami siap perjuangkan apa yang jadi perjuangan kita
semua," ujarnya.
Dikatakan
Dedi yang juga Anggota Dewan Penasehat GP Ansor, dari unsur pimpinan DPRD
Provinsi Lampung dan Komisi V yang menaungi pendidikan akan menyurati semua
pihak yang terkait. " Baik kepada Presiden, Menteri dan Gubernur akan kita
Surati. Tembusannya akan kita kirim ke DPW NU Lampung," sambung Dedi.
Diketahui,
Mendikbud Muhajir Effendy telah menerapkan FDS mulai tahun ajaran 2017 ini.
Beberapa sekolah di Lampung pun sudah mulai menerapkan FDS. (nai)