Pertumbuhan Ekonomi Lampung Diatas Rata-rata Sumatera
"Secara historis, pertumbuhan ekonomi Lampung
memang bukan yang tertinggi. Umumnya berada pada posisi ketiga atau keempat
dengan pertumbuhan tertinggi di Sumatera. Kecuali pada triwulan IV 2013,
Lampung menempati urutan pertama," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia
(KPBI) Lampung, Arief Hartawan, di Bandar Lampung, Selasa (12/9/2017).
Meski demikian, BI mencatat secara triwulanan (qtq)
pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan II 2017, sebenarnya merupakan yang
paling pesat se-Sumatera (Lampung 4,29% qtq, Sumatera 2,19% qtq). Pertumbuhan
itu, didukung konsumsi domestik menguat dan investasi meningkat.
"Capain triwulanan tersebut menunjukkan geliat
perekonomian Lampung cukup tinggi dan memberikan optimisme bahwa prospek
pertumbuhan ekonomi masih cukup baik. Prospek pertumbuhan ekonomi Lampung
semakin menjanjikan dengan pembangunan infrastruktur strategis, seperti Jalan
Tol Trans Sumatera, Bandara Internasional Radin Inten II, perluasan dermaga
Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni, peningkatan distribusi listrik,
pengembangan pariwisata, dan rencana pengembangan kawasan industri," kata
Arief Hartawan.
Dari sisi sektoral, kata Arief, sumber pertumbuhan
ekonomi Lampung relatif merata dengan tiga sektor utama yakni pertanian,
industri pengolahan, dan perdagangan. Kondisi ini cukup menguntungkan Lampung
di tengah harga komoditas yang berfluktuasi, khususnya harga komoditas tambang
yang masih berada pada level rendah.
Seandainya ekspansi fiskal pemda berjalan lebih
optimal, pertumbuhan ekonomi Lampung tentu akan lebih tinggi lagi. Arief
menyarankan dalam kondisi fiskal daerah relatif terbatas, progam jangka pendek
yang bisa ditempuh pemda adalah menarik investasi swasta sebanyak mungkin
dengan memperbaiki iklim investasi.
Misalnya, melalui percepatan dan penyederhanaan
perizinan, pemberian insentif regulasi pengembangan usaha, dan komunikasi
program investasi secara profesional. Guna mendukung langkah pembenahan iklim
investasi itu, KPBI Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung dan kabupaten
dan kota akan mengembangkan Forum Investasi Lampung (FOILA).
Terkait hal ini, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, mengatakan pertumbuhan
ekonomi Lampung masih yang tertinggi di Sumatera, bahkan lebih tinggi
dibandingkan pertumbuhan rata-rata Pulau Sumatera. Dilihat dari pertumbuhan
ekonomi Lampung semester 1 2017 dibandingkan semester 1 2016, Lampung berada di
posisi lima Sumatera.
Agak melambatnya pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan
II (yny) salah satunya karena kontraksi pengeluaran pemerintah minus 6,8% (-
6,8%). "Ini karena akibat pergeseran pembayaran gaji ke-13 dari Juni ke
Juli 2017. Selain itu realisasi belanja modal pemerintah yang masih rendah.
Kondisi ini terjadi di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung," kata
Taufik Hidayat. (rls)