PT KSEI Gelar Sosialisasi Sekuritas
BANDARLAMPUNG, katalampung.com - PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) kembali menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan edukasi
fasilitas akses acuan kepemilikan sekuritas di Bandarlampung. Kegiatan
tersebut bekerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdiri dari
edukasi di Kampus Universitas Muhammadiyah Metro Lampung dan acara silaturahmi
dengan media dan investor gathering.
Foto katalampung.com - kegiatan sosialisasi dan edukasi fasilitas akses acuan kepemilikan sekuritas di Bandarlampung, Kamis (14/09) |
Fokus dari kegiatan sosialisasi adalah menyampaikan
kembali manfaat sarana perlindungan investor dan pemantauan portofolio investor
yang disediakan oleh PT KSEI yakni fasilitas akses. Corporate Communication PT KSEI Andisti Widyasari menyatakan dengan
diselenggarakannya kembali program sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan
informasi kepada masyarakat Lampung mengenai pentingnya pemantauan portofolio
investasi secara langsung melalui fasilitas akses khususnya untuk nasabah pasar
modal.
Adisty menambahkan sosialisasi dan edukasi ini juga
sejalan dengan kampanye "yuk nabung
saham" yang diselenggarakan oleh regulator pasar modal untuk
meningkatkan jumlah investor khususnya investor domestik. Peningkatan jumlah
investor domestik di pasar modal telah menunjukkan hasil yang positif tercatat
sejak tahun 2016 investor domestik telah menguasai kepemilikan aset pasar
modal.
Hal ini cukup menggembirakan mengingat investor asing
sebelumnya pernah menguasai hasil pasar modal hingga 65%. Berdasarkan data PT
KSEI per Agustus 2017, komposisi pemilik aset investor lokal sebesar 53%
dibandingkan dengan kepemilikan investor asing sebesar 47%.
Adapun untuk
investor di provinsi Lampung per akhir Agustus 2017 jumlahnya telah mencapai
5.025 investor atau menempati urutan 17 jumlah investor terbanyak dari 34
provinsi di Indonesia. Jumlah investor yang berdomisili di Bandar Lampung
tercatat sebanyak 3.498 investor atau 60% dari total investor Lampung. Jumlah
tersebut meningkat sekitar 18% dari Agustus tahun lalu.
Secara keseluruhan jumlah investor di pasar modal
Indonesia telah mencapai 1.042.763 yang mencakup investor pemilik efek reksa
dana dan surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia. Adisty menyatakan saat
ini PT KSEI bersama Bursa Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) melakukan berbagai program peningkatan jumlah investor pasar
modal melalui kerjasama dengan perguruan tinggi.
Hal ini cukup berhasil mengajak mahasiswa sebagai investor
muda untuk mulai berprestasi di pasar modal. "Saat ini mungkin Secara
nilai investasi belum terlalu besar Namun kami memiliki keyakinan dalam jangka
waktu 5 hingga 10 tahun ke depan saat sudah mulai bekerja mereka akan menjadi
investor pasar modal yang berkualitas dan benar-benar paham berinvestasi
sehingga akan mampu mendukung ketahanan pasar modal Indonesia," ujar
Adisty.
PT KSEI juga menyadari bahwa aktivitas investasi di
pasar modal yang nyaman perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai. Pada
30 Agustus 2016 PT KSEI telah meluncurkan sistem pengelolaan investasi terpadu
atau S-INVEST yang merupakan platform
dan sistem yang terintegrasi untuk industri reksadana. "Sistem ini mampu
mengadministrasikan semua transaksi sehingga lebih efisien dan
transparan," sambung Adisty.
PT KSEI menjadi yang pertama di Asia Tenggara yang
mengimplementasikan sistem terpadu untuk Reksadana mengikuti jejak Korsel.
Tahun 2016 terdapat beberapa perkembangan lain yang telah dilakukan kustodian
antara lain menunjukkan kustodian sebagai penerbit nomor SID (Single Investor Identification) untuk
surat berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.
Kerjasama tersebut memungkinkan
Tersedianya informasi tentang kepemilikan surat berharga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia yang sebelumnya tersebar di 18
Sub Registry menjadi terpusat di PT KSEI sehingga data investor di PT KSEI
semakin lengkap dan terkonsolidasi.
Inisiatif lainnya kustodian berhasil menginisiasi
perjanjian kerjasama antara 100 pelaku industri pasar modal dengan Ditjen
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
terkait pemanfaatan data kependudukan untuk mempercepat dan mempermudah
pembukaan rekening efek.
Melalui
simulasi yang dilaksanakan pada saat penandatanganan perjanjian kerjasama
beberapa waktu lalu pembukaan rekening efek dengan menggunakan alat baca KTP
elektronik hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit di mana sebelumnya
butuh waktu beberapa hari.
Atas pencapaian yang telah diraih sepanjang tahun 2016
PT KSEI berhasil memperoleh penghargaan Sebagai Best Central Securities Depository in South East Asia tahun 2016
oleh Alfa South East Asia. Untuk
inisiatif di tahun mendatang PT KSEI berencana menerapkan electronic voting
untuk mengakomodasi penggunaan hak suara investor dalam rapat umum pemegang
saham tanpa perlu kehadiran investor secara fisik.
Diharapkan Hal ini dapat
dinggunakan investor khususnya investor yang memiliki lebih dari satu efek
maupun investor daerah yang dan investor asing yang tidak berdomisili di tempat
berlangsungnya pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Proyek strategis
lainnya adalah pengembangan sistem utama kustodian yakni C-BEST Next generation (C-BEST Next-G) untuk meningkatkan kecepatan
dan kapasitas sistem hingga 10 kali lebih cepat sebagai antisipasi peningkatan
jumlah investor di pasar modal. (gsi)