Alhamdulillah, Hingga Kini Lampung Timur Belum Terdapat Kasus Difteri
“Tetapi kami telah siagakan di seluruh UPTD dan Rumah
Sakit Umum Daerah untuk melakukan penanganan serius bila ditemukan gejala
maupun yang terpapar difteri,”kata Samsu Rijal, Rabu, 6 Desember 2017.
Bila anak telah terimunisasi DPT, kata Samsu Rijal, maka
akan terlindung dari penyakit tersebut. Tetapi upaya pencegahan seperti di atas
sebagaimana arahan dari Ibu Chusnunia selaku Bupati Lampung Timur, senantiasa
diupayakan oleh jajaran dinas kesehatan bekerja sama dengan guru guru untuk menjaga
kebersihan di sekolah. “Para orang tua pun kami minta untuk turut menjaga
kebersihan di rumah dan lingkungan sekitar,” ujar Samsu.
Baca Juga: Pemprov Lampung Bantu 1.600 Perawat dan Sertifikasi 85 Puskesmas
Baca Juga: Pemprov Lampung Bantu 1.600 Perawat dan Sertifikasi 85 Puskesmas
“Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi, dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program
imunisasi wajib Pemerintah Indonesia termasuk Kabupaten Lampung Timur,”
tambahnya.
Menurutnya, Imunisasi DPT dapat diperoleh di puskesmas
atau posyandu, dan imunisasi pertama dapat dilakukan setelah bayi berumur dua
bulan.
Sebagaiamana diketahui, difteri sendiri merupakan
infeksi bakteri yakni bakteri Corynebacterium
Diphtheariae yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan
tenggorokan serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat
menular dan termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.
Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang
waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul yakni 2 hingga 5 hari.
Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi, terbentuknya lapisan tipis berwarna
abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam dan menggigil, sakit
tenggorokan dan suara serak, sulit bernapas atau napas yang cepat, pembengkakan
kelenjar limfe pada leher, lemas dan lelah, serta pilek yang awalnya cair, tapi
lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
Baca Juga: Pemprov dan PKK Provinsi Lampung Sinergikan Pembangunan Lampung Timur
Baca Juga: Pemprov dan PKK Provinsi Lampung Sinergikan Pembangunan Lampung Timur
Sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti
terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk.
Disamping melalui barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri,
contohnya mainan atau handuk.
Selain itu juga melalui sentuhan langsung pada luka
borok (ulkus) akibat difteri di kulit
penderita. Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di
lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga.
Baca Juga: Bupati Chusnunia Ikut Lomba Bakiak Pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53
Baca Juga: Bupati Chusnunia Ikut Lomba Bakiak Pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-53
Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, sejak Januari hingga November 2017 angka kematian akibat difteri
telah mencapai 32 dari 593 kasus yang ada. Dari data tersebut ditemukan fakta
bahwa sebanyak 66 persen kasus terjadi pada mereka yang tidak menjalani
vaksinasi sama sekali, 31 persen pada mereka yang menjalani vaksinasi tidak
lengkap.
Bagi mereka yang menjalani vaksinasi lengkap resiko
terjangkit difteri hanya mencapai 3 persen, namun itu juga lebih didominasi
karena kondisi lingkungan yang tidak sehat.
Editor: Guntur Subing
Sumber: Humas Lamtim