Dorong Faktor Pengungkit Perekonomian, Pemprov Lampung Disarankan Jaga Pergerakan Harga Komoditas

BANDARLAMPUNG, katalampung.com - Ketua Jurusan Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila), Dr. Nairobi, memprediksikan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tahun 2018 akan jauh lebih baik. Mengingat beberapa prasarana di Lampung bisa mengungkit perekonomian.

 
Dorong Faktor Pengungkit Perekonomian, Pemprov Lampung Disarankan Jaga Pergerakan Harga Komoditas
Dr. Nairobi

“Contohnya seperti harga-harga komoditas dalam skala internasional yang naik, seperti karet dan batu bara. Inilah nantinya yang bisa menjadi pengungkit perekonomian,” ujar Dr. Nairobi, usai acara Akhir Tahun Meneropong Ekonomi Lampung 2018, di Hotel Horison, Bandarlampung, Selasa (26/12).

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung seyogyanya bisa membantu terhadap efisiensi langkah dalam menjaga hasil bumi.

“Jadi salah satunya, pemerintah ikut mempromosikan, kemudian ikut secara aktif dalam asosiasi skala internasional agar bisa melihat pergerakan harga. Sehingga diharapkan ada dampak untuk mempengaruhi harga-harga tersebut dari lobi-lobi yang dilakukan pemerintah,” ungkapnya.

Dr. Nairobi, menjelaskan, Provinsi Lampung juga bisa memanfaatkan peluang dengan terbukanya akses Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), hingga masuknya even skala nasional hingga internasional yang digelar, maka bukan tidak mungkin di tahun 2018 pertumbuhan ekonomi justru lebih baik lagi dari tahun 2017.

“Tinggal bagaimana peran pemerintah daerah seperti menyiapkan sarana prasarana publik yang sudah membaik seperti sekarang ini,” kata Dr. Nairobi

Dirinya juga menyampaikan, sumber IMF, pada pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi juga naik 3,7 persen dari sebelumnya 3,6 persen. Sementara Indonesia juga mengalami pertumbuhan ekonomi yang diprediksi naik 5,3 persen dari sebelumnya 5,0 persen.

“Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan keadaan ekonominya seperti tahun 2016 dan 2017,” ujar Nairobi.

Lanjutnya, sesungguhnya semua ingin melihat dan memprediksi pertumbuhan ekonomi Lampung di tahun 2018. Sektor industri pengolahan meningkat dari 0,83 persen menjadi 4,84 persen. Laju pertumbuhan sektor pertanian terprediksi menurun dari 3,03 persen menjadi 2,92 persen.

“Saya sangat tidak setuju telah terjadi penurunan daya beli  dari pergeseran ekonomi konvensional ke ekonomi digital. Hal ini lebih kepada pergeseran transaksi yang tidak terlalu signifikan,” tandasnya.(slh/dde)
Diberdayakan oleh Blogger.