Gerakan Jum’at Sehat, Upaya Lampung Timur Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
Dengan mengusung slogan “Sehat Keluarga Ku, Sehat Lampung Timur Ku, Sehat Indonesia Ku”,
Gerakan Jum’at Sehat secara konsisten dilaksanakan sejak awal 2017 serentak di
24 kecamatan dan tersebar di 34 puskesmas se-Kabupaten Lampung Timur.
Berbagai kegiatan yang terangkum dalam Gerakan Jum’at
Sehat selain berupa penyuluhan tentang kesehatan, juga melakukan cek kesehatan
gratis berupa pengukuran tekanan daerah, berat badan, kadar gula, asam urat,
kolesterol atau Penyakit Tidak Menular (PTM) lainnya yang terakomodir dalam Pos
Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbintu PTM).
Terobosan kegiatan yang menjadikan setiap puskesmas di
Kabupaten Lampung Timur sebagai ujung tombaknya tersebut secara nyata telah
memaksa setiap puskesmas yang ada untuk mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, setidaknya mampu menjaring dan mendeteksi warga atau masyarakat di
setiap wilayah kerja puskesmas terhadap adanya resiko Penyakit Tidak Menular
(PTM).
Terkait pelaksanaan Gerakan Jum’at Sehat yang juga
merupakan bentuk atau pola pelayanan kesehatan jemput bola (mendatangi calon
pasien) yang sudah berjalan di Lampung Timur tersebut, Chusnunia mengutarakan
harapannya, “Gerakan Jum’at Sehat ini sudah secara konsisten berjalan selama
kurang lebih satu tahun. Kita berharap dengan Gerakan Jum’at Sehat dapat
termonitor kondisi kesehatan warga dilapangan,”
“Karena tentu yang kita tangani bukan hanya seperti
memadamkan kebakaran atau memadamkan apinya saja, tetapi upaya preventif
(pencegahan) agar tidak terjadi penyebaran penyakit,” ungkap perempuan juga
bergelar Ph.D tersebut.
Dirinya menegaskan, Gerakan ini sebagai langkah untuk
meminimalisasi penyakit yang ada di masyarakat terutama penyakit tidak menular.
Penyakit ini justru semakin hari semakin banyak terjadi, sebagai misal
hipertensi, diabetes, kolestrol tinggi dan sebagainya, itu di monitor via
(dengan) Gerakan Jum’at Sehat.
"Karena Dinas Kesehatan melalui UPTDnya masing
masing, tenaga kesehatan turun ke masjid, mushola, komunitas pengajian,
komunitas-komunitas yang ada di dusun-dusun memonitor”, tuturnya.
Dengan data yang didapatkan, tambahnya, bila ada yang sakit
diharapkan bisa langsung ditangani, dirujuk atau bila terdeteksi kolestrol
tinggi, hipertensi tinggi bisa diberikan masukan-masukan agar lebih menjaga
kesehatan.
“Kita harapkan ini menjadi program yang berlanjut terus
menerus,” imbuh orang nomor satu di Lampung Timur tersebut.
Dilaporkan
Oleh: Jhoni Saputra