ITERA Siapkan 11 Teleskop dan Layar Lebar Untuk Menyaksikan Fenomena Gerhana Bulan
“Kita siapkan 11 Teleskop yang berfungsi untuk
melakukan pengamatan terhadap fenomena Gerhana Bulan (fase Gerhana Bulan) dan
pengamatan terhadap kawah-kawah di Bulan. Jadi masyarakat umum bisa ikut mengamatinya,”
kata Robiatul Muztaba kepada katalampung.com,
Rabu, 31 Januari 2018.
Baca Juga: Menyaksikan Fenomena Super Blue Blood Moon
Baca Juga: Menyaksikan Fenomena Super Blue Blood Moon
Selain itu Ittera juga mempersiapkan layar besar untuk
melakukan pengamatan bagi masyarakat yang tidak kebagian teleskop, atau jika
terjadi antrian panjang untuk menyaksikan fenomena gerhana bulan.
Menurutnya, fenomena gerhana dimulai dari pukul 18.51
WIB, yang masuk dalam fase gerhana bulan parsial dan puncak gerhana bulan total
diperkirakan pukul 20.30 WIB. Sementara fase melewati gerhana bulan
diperkirakan pukul 21.50 WIB atau pukul 22.00 WIB fenomena gerhana bulan
diperkirakan selesai.
“Untuk masalah cuaca informasi dari BMKG Bandarlampung
Raden Intan, nanti malam kondisinya diperkirakan hujan ringan. Tetapi tidak
menutup kemungkinan, walaupun hujan ringan disini kita tetap optimis bisa
mengamati fenomena gerhana bulan,” paparnya.
Untuk bisa mengikuti fenomena langka ini, pihaknya
telah melakukan pendaftaran via online
melalui website yang telah disediakan. Pendaftaran via online telah ditutup
pada Selasa, 30 Januari 2018. Tercatat sekitar 260 orang telah mendaftar secara
online.
Selain pendaftaran via online yang telah ditutup,
pihaknya juga membuka pendaftaran secara on
the spot. Menurutnya, bagi yang ingin mengikuti pengamatan harus terlebih
dahulu mendaftar dan mengisi formulir yang telah disediakan dengan biaya
registrasi sebesar sepuluh ribu rupiah.
“Dengan biaya sepuluh ribu, peserta akan mendapatkan snack dan bisa menikmati fenomena
gerhana bulan. Bagi yang on the spot
tidak memperoleh snack, karena kita memprioritaskan yang mendaftar secara
online,” kata Robiatul Muztaba
Fenomena gerhana bulan kali ini menurut Robiatul
berbeda dengan fenomena gerhana bulan seperti biasanya. Yang paling menarik,
kata Robiatul adalah perubahan warna dari cahaya bulan yang terang berubah
menjadi agak gelap atau kemerah-merahan.
“Fenomena gerhana bulan kali ini adalah bertepatan
dengan Fenomena Blue Moon, gerhana
bulan purnama kedua dalam 1 bulan yang sama, itu memang langka. Terakhir terjadi
pada 152 tahun yang lalu. Fenomena seperti ini akan terjadi lagi pada 2028,”
imbuhnya.
Dilaporkan
Oleh: Cholik Dermawan