Megawati Umumkan Rekomendasi PDIP ke Herman HN-Sutono Sebagai Cagub dan Wagub Untuk Pilgub Lampung 2018
Dalam hal ini Megawati mengumumkan pasangan untuk Calon
Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung kepada Herman HN-Sutono. Untuk Provinsi
Papua, direkomendasikan pasangan Jhon Wempi Wetip dan Habel Melkias Suwae.
Sedangkan NTB, PDIP merekomendasikan Tuan Guru Haji
Ahyar Abduh dan Mori Hanafi, SE, M.Comm. Untuk pasangan Cagub dan Wagub Maluku
Utara, PDIP merekomendasikan KH. Abdul
Ghani Kasuba dan M. Al Yasin Ali.
Pada saat memperkenalkan Herman HN, Megawati mengatakan
sudah lama mengenalnya dan mempersilahkan Herman maju.”Beliau saat ini Walikota
Bandarlampung, namanya Herman Hasanusi, umur 65 tahun, dari Pagar Dewa,
Kabupaten Tulang Bawang,” ujar Megawati
Menurut Megawati, Herman HN saat ini telah melakukan
pemberian kuota 40% bagi anak-anak marhaen di tingkat sekolah pertama dan
menengah secara gratis tanpa tes, pembagian perlengkapan sekolah untuk 40 ribu
siswa secara gratis setiap tahunnya.
“Pemberian operasional untuk 3.700 guru ngaji sebesar
500 ribu per orang setiap tahunnya. Dan berbagai program pertanian, infrastruktur
kesehatan dan keamanan,” jelasnya.
Untuk wakil adalah Ir. Sutono, M.M., yang diperkenalkan
Megawati, sebagai Sekda Provinsi Lampung.”Jadi sudah sangat mengenal seluk
beluk birokrasi dan tata kelola pemerintahan. Setelah saya amati sebagai Sekda
Provinsi Lampung itu menurut saya boleh diacungi jempol,” kata Megawati.
Pada pidato yang dibacakan langsung oleh Megawati,
menurutnya, di dalam PDI Perjuangan tidak ada kamus untuk mencari orang. “Tentu
yang dijadikan orang, tapi calon pemimpin, yang mudah-mudahan dapat mempin
wilayahnya masing-masing untuk lebih baik,” ujar Megawati.
Dirinya mencontohkan Risma, yang berjuang untuk rakyat,
dan Megawati menegaskan kebanggaannya kepada Risma. Dirinya juga berpesan
kepada semua pihak untuk segera menyelesaikan masalah pendaftaran ke KPU.
Megawati juga menegaskan tentang Politik Pendidikan. Dirinya
juga pernah berdiskusi kepada Sekjen, supaya rakyat diberitahu mengenai Politik
Pendidikan. “Supaya bermakna, supaya transparan. Semua adalah petugas partai. Petugas
partai adalah sesuai dengan konstitusi PDIP,” imbuhnya.
Selain itu, kata Megawati, politik seolah hanya eksis
apabila partai memenangkan pemilu. Justru yang baik adalah menyiapkan pemimpin
dan tidak menghalalkan segala cara. Megawati menegaskan sangat hati-hati dalam
memilih siapa yang akan di rekomendasikan.
Editor: Guntur Subing