OJK Dukung Integerasi BPD Dalam Pembiayaan Pembangunan
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan program-program inklusi keuangan OJK kepada Ratu Maxima di Jakarta, Selasa (13/2). |
"BPD bersama Asosiasi
Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) harus segera mempercepat upaya mewujudkan BPD
seluruh Indonesia yang lebih terintegrasi," kata Ketua Dewan Komisioner
OJK Wimboh Santoso saat membuka pertemuan BPD seluruh Indonesia di Manado,
Kamis, 22 Februari 2018.
Menurutnya, untuk
mewujudkan upaya ini, beberapa aspek perlu segera diselesaikan dalam waktu
dekat ini antara lain meliputi peningkatan core
banking system pada beberapa BPD, penerapan switching yang melibatkan semua BPD, penuntasan Buku Pedoman
Perusahaan yang terstandarisasi, peningkatan dan penyetaraan kapasitas SDM,
serta pengembangan produk dan layanan keuangan yang kompetitif.
"Saya ingin BPD
menjadi jawara di daerahnya masing-masing," kata Wimboh sebagaimana
dilansir dari siaran pers OJK, Kamis (22/2).
OJK juga terus mendorong
BPD dan industri perbankan untuk meningkatkan layanan dan produk digital, serta
bersinergi dengan perusahaan fintech
atau dengan memiliki lini usaha fintech.
Untuk itu, OJK mendorong
BPD terus meningkatkan infrastruktur dan SDM terkait teknologi informasi agar
mampu mengembangkan otomasi proses bisnis internal dan inovasi produk/layanan
teknologi Keuangan di BPD.
OJK juga meminta agar BPD
dapat berperan banyak dalam menyalurkan kredit produktif, khususnya di bidang
infrastruktur dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
"BPD juga harus
mempunyai kemampuan untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) termasuk KUR
Klaster, berkerja sama dengan BUMDES/BUMADES yang sebentar lagi akan banyak
berdiri, memperluas jangkauan layanan agen-agen branchless banking (LAKU PANDAI) di berbagai daerah dan juga
sebagai penyalur Bansos Non-Tunai," katanya.
Selain itu, BPD juga harus
berperan aktif dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dalam mencari
terobosan membuka akses Keuangan masyarakat di daerahnya.
Dalam kesempatan itu
diluncurkan tiga produk yang dihasilkan dari pelaksanaan Program Transformasi
BPD, yaitu Peluncuran Logo Bersama dan Tagline BPD, Integrasi Switching, serta Buku Pedoman Perusahaan.
Per Desember 2017, aset
BPD naik 14,2%, DPK tumbuh 17,2%, dan kredit tumbuh 9,1% dengan rasio NPL yang
terjaga di 3,2% (yoy).
KUR
Klaster
Sebelumnya saat meresmikan
Gedung Baru Kantor OJK Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara di
Manado, Wimboh mengatakan bahwa Provinsi Sulutgomalut, sangat potensial untuk
berbagai program strategis yang memiliki high
impact dan tepat sasaran, seperti program KUR Klaster.
Melalui program ini,
penyaluran KUR akan diiringi dengan pendampingan dan pemasaran produk yang
dilakukan oleh perusahaan inti, baik perusahaan BUMN, BUMDes/BUMADes maupun
swasta.
"Dengan potensi
komoditas perkebunan seperti cengkeh, minyak kelapa, pala, cabe rawit dan
komoditas perikanan serta potensi pariwisata yang sangat besar di wilayah
Sulutgomalut ini, saya meyakini bahwa penyaluran KUR melalui cluster scheme ke
depannya akan lebih tepat sasaran ke sektor-sektor produktif," katanya.
OJK juga terus
mengembangkan potensi pendirian Bank Wakaf Mikro khususnya di Provinsi Maluku
Utara dan Provinsi Gorontalo. Pembiayaan Bank Wakaf Mikro ini akan diberikan
kepada kelompok orang yang diiringi
dengan program pemberdayaan dan pendampingan dengan nilai pembiayaan maksimal
Rp3 juta dan margin yang dikenakan setara 3%, serta tanpa agunan.(ojk/dde)