Waspadai 6 Jenis Kanker Yang Rentan Menyerang Anak
''Kalau kita berbicara kanker anak itu adalah kanker yang mengenai anak di bawah umur 18 tahun. Jadi kriteria batas pasien anak dan dewasa adalah 18 tahun,'' kata dr. Abdul Kadir pada Temu Media Hari Kanker Anak Sedunia, di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Kamis (15/2).
Untuk pencegahan, ada
baiknya para orang tua mengenali 6 jenis kanker yang rentan menyerang anak.
Gejala yang timbul dari keenam jenis kanker itu memang terjadi juga pada
penyakit lain, namun demikian orang tua diimbau tetap waspada.
Pertama Leukimia, Kepala Instalasi Anak RS
Kanker Dharmais, dr. Haridini Intan mengatakan leukemia menjadi kasus kanker
nomor satu dan semua anak bisa terkena kanker jenis tersebut. Ia menyebutkan
bahkan di setiap rumah sakit yang terdapat fasilitas pengobatan kanker ada
sekitar 70 persen anak dengan kanker leukemia.
Leukemia merupakan
keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Sumsum tulang ini terletak
di bagian dalam dari tulang yang memproduksi sel darah merah, sel darah putih,
dan keeping darah.
Gejala yang biasanya
dialami berupa pucat, lemah, nafsu makan menurun, demam, pembesaran hati, limpa
dan kelenjar, kejang, perdarahan, nyeri tulang, serta pembesaran buah zakar
dengan konsistensi keras.
Kedua Retinoblastoma, merupakan tumor ganas pada mata yang dapat dijumpai
pada bayi dan anak di bawah 5 tahun. Hal ini dapat terjadi pada satu sisi atau
kedua mata dan dapat menyebabkan kebutaan bahkan kematian.
Gejala yang terjadi
biasanya berupa manik mata putih atau mata kucing. Manik mata putih itu berupa
bayangan putih yang tampak pada bagian tengah mata, sementara mata kucing
merupakan mata yang bersinar kekuningan di tempat gelap, persis seperti mata
kucing.
Selain itu, ada pula
gejala lain seperti mata juling, mata merah, pembesaran bola mata, peradangan
jaringan bola mata, dan penglihatan buta.
''Retinoblastoma bisa
diketahui lebih dini, memang tidak mudah tapi kalau anak ada jadwal vaksin
misalnya, nah di situlah bisa dilakukan pemeriksaan. Matanya seperti kucing
atau katarak, tapi bukan katarak, dan di Puskesmas pun sudah bisa ditemukan,
seperti mata merah,'' kata dr. Haridini, sebagaimana dilansir dari laman resmi
Kementerian Kesehatan, 15 Februari 2018.
Ketiga, kanker tulang (osteosarcoma), biasanya
penderita merasakan nyeri tulang dan lebih terasa pada malam hari atau setelah
beraktifitas, pembengkakan, kemerahan dan terasa hangat ada daerah dimana
terasa nyeri tulang.
Keempat Neuroblastoma atau kanker saraf dengan gejala perdarahan di sekitar mata dan mata
menonjol. Dr. Haridini mengatakan Neuroblastoma atau kanker saraf itu bisa saja
terjadi dari lahir.
Kelima Limfoma Malignum atau kanker kelenjar getah bening. Gejala
yang biasanya terjadi adalah pembengkakan kelenjar getah bening di leher, sesak
napas, demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang dan berat
badan turun secara drastis.
''Mungkin dewasa punya,
anak-anak juga ada. Kurang lebih 10 tahun lalu ditemukan di usia 20 tahun ke
atas, tapi saat ini lebih banyak ditemukan pada usia di bawah 20 tahun,''
tambah dr. Haridini.
Keenam Karsinoma Nasofaring, kanker pada bagian
tenggorokan yang terletak di atas langit-langit mulut atau hulu kerongkongan yang
berhubungan dengan hidung. Gejalanya dapat berupa ingus bercampur darah, pilek
dan air ludah kental, hidung tersumbat dan mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung,
dan nyeri telinga.
Dapat pula terjadi gejala
lanjut seperti pembesaran kelenjar getah bening di daerah leher, gangguan
penglihatan, kesulitan membuka mulut, gangguan menelan, kesemutan, dan kebas
pada daerah muka merupaka keluhan yang sering dijumpai.
''Dahulu biasa juga
terjadi pada usia dekade kedua seperti penderita kanker limfoma malignum,
sekarang ditemukan juga pada usia 10 tahunan,'' ucap dr. Haridini.
Namun demikian, lanjut dr.
Haridini, jika ditemukan lebih awal, yakni belum pada stadium lanjut, akan
lebih mudah proses penyembuhannya, tapi kalau sudah stadiun akhir itu menjadi
sulit.
''Bagaimanapun juga bila
kita tahu lebih awal otomatis pengobatannya lebih mudah, tapi memang mengetahui
lebih awal itu sulit, seperti leukemia, keluhannya cuma demam, tidak nafsu
makan. Tapi kembali lagi tadi segera periksakan ke dokter apabila anak
dicurigai mengalami gejala kanker,'' ujar dr. Haridini.
Sumber:
Kementerian Kesehatan