Menperin Optimis Indonesia Akan Tembus Peringkat Keempat Perekonomian Terbesar Dunia
Hal
itu disampaikan oleh Menperin saat memberikan kuliah umum yang diselenggarakan Para Syndicate di Jakarta, Kamis (26/4).
“Proyeksi
itu berdasarkan hasil dari survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga riset
kelas dunia. Jadi, Indonesia akan keluar dari middle income trap dan menjadi
negara maju pada tahun 2030, dengan posisi ketujuh di dunia. Dilanjutkan, tahun
2050, Indonesia akan mampu naik peringkat menjadi keempat di dunia. Ini
momentum 100 tahun pascakemerdekaan,” paparnya sebagaiman dilansir dari laman
resmi kemenperin, Jum’at (27/4).
Airlangga
menjelaskan, target tersebut bakal tercapai apabila Indonesia bisa mamanfaatkan
adanya bonus demografi pada tahun 2020-2030. Dengan dominannya jumlah penduduk
yang berusia produktif, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kompetensi
mereka melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi yang sesuai kebutuhan
dunia industri saat ini.
“Dengan
banyaknya jumlah penduduk yang ada di Indonesia, merupakan suatu berkah yang
harus dimaksimalkan dan disyukuri," ujarnya.
Airlangga
meyakini, melalui pelaksanaan 10 prioritas nasional di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menperin
juga memastikan, Making Indonesia 4.0 juga memprioritaskan pengembangan
industri kecil dan menengah (IKM). Hal ini yang membuat Presiden Joko Widodo
antusias dan optimistis terhadap penerapan Revolusi Industri 4.0.
“Pak
Jokowi tanya bagaimana kita sikapi ekonomi digital ini? Saya katakan, kita
punya program untuk dorong IKM,” terang Airlangga.
Agar
IKM nasional memanfaatkan teknologi digital, Kemenperin telah membuat
fasilitasnya melalui e-Smart IKM.Hingga saat ini sebanyak 1.730 pelaku IKM
telah mengikuti workshop e-Smart IKM.Sampai tahun 2019, Kemenperin menargetkan
dapat mengajak 10 ribu pelaku IKM seluruh Indonesia untuk mengikuti lokakarya
tersebut.
Menperin
menegaskan, di era digital saat ini, hal yang terpenting itu adalah harus
melakukan inovasi. Dalam hal ini, Kemenperin tengah berupaya membangun
ekosistem inovasi melalui kolaborasi lintas sektor, di antaranya melibatkan
pihak pemerintah, akademisi, dan pelaku industri.
Maka
itu, dalam upaya membangun kemampuan inovasi, diharapkan peran dari lembaga litbang
yang ada di seluruh Indonesia dapat menjadi penyokong utama terbentuknya
ekosistem inovasi yang melahirkan riset-riset berkualitas dan memberi manfaat
bagi industri nasional.(kmp/dde)