"Coffee Morning" Pemprov Lampung dan BPS Untuk Memacu Pertumbuhan Investasi
"Coffe
Morning" tersebut mengusung tema Optimalisasi Investasi Memacu Pertumbuhan
Ekonomi Lampung. Menurut Pj. Sekda Provinsi Lampung Hamartoni Ahadist, acara
tersebut membahas pembangunan Provinsi Lampung tahun 2018 dengan menekankan
pada investasi dan percepatan pembangunan infrastruktur yang menjadi pendorong
pertumbuhan ekonomi, serta untuk mengurangi ketimpangan yang ada baik antar
individu maupun antar wilayah.
"Sesuai
Prioritas Nasional Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 meliputi pendidikan,
kesehatan, perumahan dan permukiman, pengembangan dunia usaha dan pariwisata,
ketahanan energi, ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, infrastruktur,
konektivitas dan kemaritiman, serta pembangunan wilayah dan politik, hukum
serta pertahanan dan keamanan,” ungkapnya.
Untuk
mensukseskan Prioritas Nasional tersebut, upaya yang dilakukan Pemerintah
Provinsi Lampung dalam mewujudkan visi RPJMD Tahun 2015 2019 yaitu Lampung Maju dan Sejahtera dengan
menjadikan Provinsi Lampung menjadi daerah yang maju serta berdaya saing.
“Hal
ini ditopang dengan posisi Lampung yang kini berada di zona kompetitif,” ujar
Hamartoni.
Pemerintah
Provinsi Lampung, lanjut Hamartoni, juga selalu melakukan terobosan dengan
mengadopsi konsep pertumbuhan inklusif yang tidak sekedar mengejar pertumbuhan
ekonomi namun juga memperhatikan kemiskinan, pengangguran, pemerataan dan aspek
lingkungan.
Bukan
hanya itu, investasi juga sangat diperlukan dalam pembangunan ekonomi suatu
wilayah. Investasi dapat menambah stok kapital dan meningkatkan kapasitas produksi.
Dengan
demikian, output dan pendapatan masyarakat akan meningkat dalam jangka panjang
yang terakumulasi. Hal ini dapat mendorong perkembangan berbagai aktivitas
ekonomi sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah/negara.
Pemprov
Lampung berharap dalam diskusi ini Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di
lingkungan pemerintah daerah maupun swasta, dapat membantu BPS dalam
melaksanakan tugasnya dengan memberikan data sebenarnya, khususnya dalam
menghimpun data kegiatan prioritas nasional 2018.
"Mari
kita tingkatkan Investasi dan daya saing
Lampung dengan memberikan data dan informasi yang akurat. Pembangunan tanpa
data akan sia-sia dan tidak terarah. Membangun data itu memang mahal, namun
lebih mahal lagi membangun tanpa data,"
ujar Hamartoni. (Humas Prov)